Waspadai Tiga Musuh Besar Petani pada Musim Tanam II

- Januari 17, 2017

Waspadai Tiga Musuh Besar Petani pada Musim Tanam II

 
. . Musim tanam padi kedua akan berlangsung di beberapa pusat produksi. Semisal era musim tanam sebelumnya petani Perlu mewaspadai serangan tiga hama besar yng kerap meluluh-lantahkan tanaman padi. Tiga musuh besar yang telah di sebutkan yaitu penggerek batang padi, wereng batang coklat serta tikus. Sedangkan hama penyakit yng Perlu diantisipasi merupakan blas serta kresek. Lebih diwaspadai lagi bahkan serangannya mengalami peningkatan. “Pada musim tanam kedua tahun ini saya perkirakan tiga hama yakni penggerek, wereng dan tikus masih mendominasi yang menyerang tanaman padi. Sedangkan untuk penyakit blas dan kresek,” kata Kepala Balai Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BPOPT), Sarsito Wahono Gaib Subroto Data BPOPT, serangan OPT utama tanaman padi di Indonesia pada musim tanam (MT) 2016 mencapai 182.419 hektar (ha). Luasannya mengalami kenaikan dibandingkan fenomena MT 2015/16 (175.340 ha). Akan tetapi cenderung menurun dari fenomena MT 2015 (196.184 ha). Didasari jenis OPT, pra­kiraan luas serangan OPT utama padi pada MT 2016 dari yng tertinggi hingga yang dengannya yng terendah merupakan penggerek batang padi (PBP), tikus, wereng batang coklat (WBC), hawar daun bakteri (HDB), bias, ulat grayak, serta tungro. “Dari analisa kita, musim tanam yang sambung-menyambung dari musim hujan ke musim kemarau memudahkan OPT berkembang, karena makanan ada terus menerus,” ujarnya. Faktor lain yng menjadi pemicu serangan OPT pendapat dari Gaib merupakan masih ada petani menanam padi yng rentan hama penyakit. Misalnya, varietas padi Ciherang. Lantaran telah cukup lama ditanam petani, varietas Ciherang kini mulai rentan terhadap hama penyakit. “Apalagi petani biasanya menggunakan benih Ciherang yang sudah ditanam hampir 5-6 kali, sehingga ketahanan terhadap hama penyakit menurun. Beda jika petani menggunakan benih Ciherang yang baru,” ujarnya. Lantaran itu pendapat dari Gaib, hal itu menjadi tantangan bagi BPOPT bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyikapi agar OPT tak menyebar lebih luas. Upayanya merupakan memberikan pendampingan serta pengawalan kepada petani agar tak segera menanam padi era wilayahnya ada indikasi gejala serangan hama penyakit. “Kami juga berharap penyuluh pertanian untuk ikut mengawal petani lebih ketat,” ujarnya. Pada MT kedua tahun ini Gaib memprediksi hama penggerek batang yng akan lebih tidak sedikit berkembang ketimbang wereng. Beda yang dengannya periode percis tahun lalu yng tidak sedikit merupakan wereng. Wakil Ketua KTNA Kab. In­dra­mayu, Sutatang pun meng­ingatkan pada MT kedua petani agar waspada terhadap serangan OPT, lebih-lebih ancaman hama wereng, tikus serta penggerek ba­tang (sundep). Apalagi musim tanam April-Oktober 2016 merupakan musim kemarau basah yng membuat mudah hama berkembang biak. “Karena cuaca lembab, hama penggerek batang atau sundep akan lebih mudah berkembang,” katanya. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu Sutatang mengimbau petani mengatasi hama ini sejak dini yaitu era persemaian. Tatacaranya merupakan yang dengannya memetik telur sundep yng ada di dahan padi. “Kalau telurnya dipetik dengan teliti, hama ini bisa ditekan. Apabila sudah berkembang di lahan sawah bisa dilakukan penyem­protan dengan insektisida. Tapi, saya sarankan agar hama ini dikendalikan sejak di persemaian, sehingga tak meluas ke sawah,” tutur Sutatang. Sumber : http://tabloidsinartani.com Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Waspadai Tiga Musuh Besar Petani pada Musim Tanam II

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Waspadai Tiga Musuh Besar Petani pada Musim Tanam II