Fungsi Penting Pertanian Dalam Konteks Agama Islam

- Maret 13, 2017

Fungsi Penting Pertanian Dalam Konteks Agama Islam

 
. . Tak ada yng tak penting dalam Islam. Dari bangun tidur kita baca doa, makan kita baca doa, seluruh telah diatur. Apalagi pertanian yng kaitannya yang dengannya kebutuhan pangan, sandang serta papan kita-kita.
“Siapa saja yang mempunyai lahan hendaknya diusahakan untuk bertani dan atau diserahkan ke saudaranya untuk bertani dan jangan disewakan”. (HR Bukhari)

Masih tidak sedikit orang menganggap bahwasanya bertani merupakan pekerjaan yng kuno serta cenderung tak keren. Mampu disebut, petani seringkali dipandang sebelah mata. Mungkin orang-orang tidak ingat, kalau bukan lantaran petani yng menanami lahan tak akan ada beras yng orang-orang makan. Bertani memanglah ada sejak dulu, sesudah zaman berburu. Namun pertanian takkan lapuk dimakan usia. Pada kenyataannya sektor pertanian masih menjadi sumber penghidupan masyarakat. Angka sensus yang terakhir 67% warga Indonesia tinggal di pedesaan yng sebagian besar bermatapencaharian menjdai petani.
Kebutuhan kita akan barang elektronik semisal mesin cuci, kulkas, kipas angin serta semacamnya mampu ditunda. Minggu depan, bulan depan, tahun depan. Namun kebutuhan kita akan makan tak mampu ditunda. Sehari-hari kita Perlu makan. Dalam hadits shahih disebutkan bahwasanya,
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah ) Pertanian adalah media sumber pangan serta berguna bagi atau bisa juga dikatakan untuk orang lain.
Kalau kita masih berkutat di pertanian, kita pun sedang menanam sumber energi, devisa pengentas kemiskinan. Selain itu, pertanian pun berperan menjdai pelestari serta penjaga lingkungan. Kadang kita terlalu meng-underestimate kemampuan kita sendiri. Kita negara besar yng sedang berkembang serta akan terus maju. Kekayaan pertanian kita tidak jelek alias bagus serta memanglah diakui dunia. Komoditas tak terlalu tidak bagus, misalnya lada putih, sawit, nilam, karet, beras, kakao, lada hitam, kopi serta teh. Kita sebetulnya mampu swasembada beras, yng fenomena impor ilegal kemarin cuma permainan segelintir orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk kepentingan pribadi maupun kelompoknya.
Pertanian menjdai Pelajaran bagi Orang Beriman
Keimanan seseorang diuji dari bagaimana sikapnya dalam menghadapi pengelolaan serta pengolahan pertanian. Lantaran seluruh di dunia ini cuma milik Allah. Andaikan sewaktu-waktu Allah menurunkan musibah maka kita Perlu tetap beriman kepadaNya, begitu juga dalam hal andaikan Allah menurunkan rezeki pada kita. Lantaran masih banyaknya masyarakat yng mempunyai kepercayaan takhayul ataupun mistis dalam bidang pertanian. Semisal semisal memberikan sesajen agar hasil pertaniannya meningkat ataupun lancar. Jangan hingga kita terjerumus kepada hal-hal yng bisa melemahkan malah menghilangkan keimanan kita menjdai Muslim. Satu dari sekian banyaknya firman Allah dalam Al-Quran,
“Dan sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,” (Surah Al-Baqarah : 155)
Pertanian menjdai Pekerjaan/Ibadah/Aktivitas yng Mulia
Petani merupakan seseorang yng mengolah lahan pertanian. Dari hasil pertanian yang telah di sebutkan dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi ke hidup-an mahluk hidup khususnya kita-kita, lebih-lebih dalam segi pangan. Sungguh mulianya pekerjaan petani. Tidak terbayangkan apabia tidak ada petani dari mana kita mampu makan yang dengannya nikmat. Allah menugaskan kita-kita agar menjaga serta melestarikan alam ini. Di antaranya yang dengannya mengolah lahan ataupun tanah yng kosong menjadi lahan pertanian yng berguna bagi seluruh mahluk hidup. Dikatakan bagi seluruh mahluk hidup lantaran hewan serta serangga pun pun menikmati hasil pertanian. Sebagaimana yng sudah Allah jelaskan pada ayat suci Al-Quran berikut,
Dialah yng menjadikan bumi menjdai hamparan bagimu serta langit menjdai atap, serta Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan yang dengannya hujan itu segala buah-buahan menjdai rezeki untukmu; lantaran itu janganlah anda mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal anda mengetahui” (Surah Al Baqarah : 22)
“(33) Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan. (34) Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, (35) Agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur.” (Surah Yasin : 33-35)
Pertanian menjdai Perumpamaan yng Baik
Bertani adalah ibadah lantaran dalam bertani pun kita Perlu selalu berikhtiar, bertawakal, bersabar, serta bersyukur. Hal yang telah di sebutkan adalah perumpamaan baik lantaran kita Perlu berikhtiar, yaitu berusaha bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi serta mengolah pertanian yang dengannya baik agar memperoleh hasil pertanian yng sesuai yang dengannya harapan. Berikhtiar saja pun tidak cukup, dalam bertani kita pun Perlu bertawakal kepada Allah, lantaran semuan di dunia ini merupakan milik Allah, Allah-lah yng menentukan segalanya, rezeki Allah-lah yng memberikan. Bila Allah berkehendak demikian, maka demikianlah hasil nya.
Tidak luput dalam bertani pun Perlu bersabar serta bersyukur. Bersabar lantaran hasil pertanian butuh waktu yng panjang, tak yang dengannya waktu yng kilat sebagaimana kita memakan makanan yng berasal dari hasil pertanian yang telah di sebutkan. Serta semisal lain-lainnya bersabar disaat mulai mengolah tanah, lantas menanam bibit, lalu merawatnya yang dengannya sepenuh hati. Seluruh itu memerlukan kesabaran. Sabar manakala pertanian yang telah di sebutkan diserang hama serta penyakit, maka kita Perlu merawatnya yang dengannya lebih intensif. Hama semisal binatang ataupun pun serangga yng memakan pertanian kita andaikan kita tulus, hal itu bisa berupa pahala, lantaran percis halnya kita bersedekah bagi atau bisa juga dikatakan untuk para hama itu. Kesabaran Amat diuji manakala hasil pertanian yng sudah dirawat yang dengannya penuh jerih payah yang telah di sebutkan dicuri sebagian, akan tetapi andaikan kita tulus, maka pahalalah yng kita bisa. Lapang dada agar hasil curian yang telah di sebutkan menjdai sedekah baginya. Bersyukurlah atas segala rahmat serta rezeki yng Allah berikan. Lantaran didalam pertanian tidak sedikit ladang pahalanya. Tanpa pertanian maka kitakan sulit bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhan semisal sandang, pangan, serta malah papan. Allah pun berfirman dalam kitabnya, Al-Quran,
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim yang dengannya seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu bagi atau bisa juga dikatakan untuk kita-kita agar bisa orang-orang selalu ingat. Serta perumpamaan kalimat yng tidak baik semisal pohon yng tidak baik, yng sudah dicabut yang dengannya akar-akarnya dari permukaan bumi; tak bisa tetap (tegak) sedikitpun. (QS Ibrahim : 25-26)
"Tiada seorang Muslim yg bertani/berladang lalu hasil taninya dimakan burung atau manusiaatau binatang melainkan bagi dirinya pahala bersedekah (HR. Bukhari)"
Pertanian menjdai Ilmu serta Teknologi
Perternakan, perikanan, serta kehutanan pun salah satunya kategori pertanian. Dalam mengelolanya dibutuhkan ilmu pengetahuan. Hal ini agar memperoleh hasil yng diharapkan. Maka, lantaran itu ilmu pengetahuan penting dalam pertanian. Malah Allah pun menaikkan derajat bagi penuntut ilmu, sebagaimana firman Allah dalam kitab Al-Quran,
“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surah Al-Mujadilah Ayat 11)
Pentingnya menuntut ilmu dalam hadits tidak sedikit dijelaskan, misalnya dalam sebuah hadits yng diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Rasulullah salallaahu’alayhi wassallaam bersabda: “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan jalan baginya menuju syurga.”
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, bersyukurlah wahai anak Adam lantaran sudah ditempatkan Allah di lingkungan pertanian, ya kampus hijau ini. Manfaatkanlah masamu yang dengannya torehan sejarah indah bagi atau bisa juga dikatakan untuk kejayaan pertanian Islam. Oleh: Dewi Tri S. Sumber : http://gamaisunsoed.blogspot.co.id/2014/05/pertanian-dalam-al-quran.html Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Fungsi Penting Pertanian Dalam Konteks Agama Islam

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Fungsi Penting Pertanian Dalam Konteks Agama Islam