Petani Tidak Pernah Ingkar Janji

- Januari 03, 2017

Petani Tidak Pernah Ingkar Janji

 
. . Suka kita mendengar orang bilang; "aku orangnya bla,bla....". Ada pun orang mengungkapkan "nanti, saya akan melakukannya". Ucapan itu disampaikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjukkan jati diri. Di sayangkan, pernyataan itu dibantah sendiri. Bukan yang dengannya ucapan, namun yang dengannya perbuatan. Bukankah kita Suka berbuat sesuatu yng tak selaras yang dengannya penyataan. Kita mampu bilang diri kita itu menjdai orang yng begini begitu, namun perbuatan menunjukan hal yng berbeda yang dengannya ucapan itu. Ingatlah, kita-kita itu diukur yang dengannya perbuatannya bukan yang dengannya cakapnya. Allah memerintahkan orang beriman agar menyelaraskan perkataannya yang dengannya ucapannya. Allah membenci orang yng tak menyesuaikan ucapannya yang dengannya perkataannya. Anjuran itu termaktub dalam surah Ash Shaf ayat 2 – 3. Redaksinya berbunyi: 2. Wahai orang-orang yng beriman, kenapa anda mengatakan sesuatu yng tak anda kerjakan? 3. Amat besar kebencian di sisi Allah andai anda mengatakan apa-apa yng tak anda kerjakan". Ayat ini menggunakan kata "taf'aluun" yang berbentuk fi'il mudhori'. Dalam bahasa Arab, fi'il mudhori' adalah kata yang menunjukkan pekerjaan yang sedang dilakukan atau akan dilakukan. Maka dari kata "taf'aluun" bisa disimpulkan, selaras perkataan yang dengannya perbuatan ini bisa dikelompokkan dalam dua sikap.Pertama; mengerjakan perbuatan yng dijanjikan akan di lakukan. Kedua; tak bercerita perihal perbuatan yng tak pernah di lakukan.
Menepati Janji serta Tak Bohong Janji merupakan bagian ke hidup-an kita-kita. Kita selalu mengucapkan kata "saya akan" dengan mudah. Sayangnya, jarang dipikirkan konsekuensi dari ucapan itu. Kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut tanpa pertimbangan matang. Akibatnya, kita tidak serius melakukan perbuatan yang telah kita janjikan itu. Mungkin, saat berbicara kita mengganggap perkataan itu biasa aja. Namun lawan bicara menilai pernyataan itu sebagai sebuah komitmen yang akan dipenuhi. Hal ini membuat kepercayaan lawan bicara kita hilang ketika pernyataan itu tidak dipenuhi. Kondisi paling parah, kita dicap sebagai pembohong. Nah, kalau label pembohong telah menempel pada diri seseorang maka ia akan sulit membangun hubungan dengan manusia lainnya. Dalam surah Al-Maidah ayat 1, Allah memerintahkan orang beriman supaya memenuhi janjinya. Redaksi ayat; "Hai orang-orang yng beriman, penuhilah aqad-aqad itu". Para ulama mengatakan kata aqad-aqad dalam ayat ini bermakna janji setia hamba kepada Allah serta perjanjian sesama manusia dalam pergaulan sesamanya. Orang yang berjanji akan mempertanggung jawabkan janjinya dihadapan Allah dan manusia. Allah mengingatkan itu dalam surah Al Isra ayat 34, redaksinya; "penuhilah janji; sebenarnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya" Selain menepati janji, orang beriman dilarang bercerita perihal perbuatan yng tak pernah di lakukan. Orang yng mengatakan berbuat sesuatu namun tak melakukannya merupakan perbuatan bohong. Ada orang yng suka bercerita perihal sesuatu perbuatan padahal pekerjaan itu tak pernah dilakukannya. Hal ini dipicu dua hal. Pertama; menilai cerita yang telah di sebutkan cuma guyonan. Era bercerita Suka kali tanpa kesadaran. Ia menilai seluruh ucapannya cuma menjdai candaan tanpa makna. Orang semisal ini baru mikirin ucapannya andai memicu dampak tidak baik bagi dirinya. Kedua; menjdai upaya menarik simpati orang lain (lawan bicara). Lazimnya, orang semisal ini mengisahkan pekerjaan yng sulit dikerjakan orang kebanykan. Salah satunya pun pekerjaan yng mampu memicu kemaslahatan masyarakat. Harapannya, lawan bicara memberikan penilaian positif. Kalau penilaian positif itu sudah didapat, maka ia akan gampang mengendalikan lawan bicaranya.
Korelasi Iman yang dengannya Ucapan Bohong ataupun ingkar janji merupakan aktivitas lidah. Lantaran, lidah itu gampang digerakkan maka sering orang mengeluarkan kalimat bermuatan janji serta kabar bohong. Dalam Al-Quran tidak sedikit memuat perintah menepati janji serta larangan berbohong. Kalau diperhatikan ayat yang telah di sebutkan, ada kolerasi iman serta ucapan. Misalnya; ayat yng bercerita perihal janji lazimnya dihubungkan yang dengannya kata iman. Al-Quran menyebutkan menepati janji adalah indikator orang yng bertaqwa. Hal itu diterangkan dalam surah Al-Baqarah ayat 177. Dalam ayat itu dimulai yang dengannya kata "bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur serta barat itu suatu kebajikan". Pada lanjutan ayat, dijelaskan beberapa kreteria kebajikan itu, salah satunya adalah menepati janji jika berjanji. Akhir ayat ditutup dengan kalimat "orang-orang Itulah orang-orang yng benar (imannya); serta orang-orang itulah orang-orang yng bertakwa" Merujuk ayat ini, menepati janji merupakan sebuah kebajikan. Kalau seorang mengingkari janjinya maka ia sudah melakukan suatu perbuatan tidak baik. Selain itu, kadar keimanannya bisa diukur dari komitmennya menepati janji yng sudah diucapkan. Andai seseorang, selalu melanggar janjinya maka kadar keimanannya masih rendah. Alasanya, pada akhir ayat Qur'an menyebut menepati janji merupakan indikator orang yng shiddiq (benar imannya). Ayat-ayat perihal perintah menyeleraskan ucapan yang dengannya perbuatan itu ditujukan kepada seluruh mukmin. Seluruh orang yng beriman Perlu berkomitmen menepati janji yng sudah diucapkan. Selain itu, seorang mukmin tak boleh mengakui-ngaku berbuat sesuatu padahal itu tak pernah dikerjakannya. Era ini masa kampanye Pemilu 2014. Pada masa ini janji bermunculan. Para Caleg yang dengannya gampang mengumbar janji serta informasi keberhasilannya. Pada baliho serta spanduk, Caleg memuat program kerja yng akan di lakukan kalau terpilih. Hal ini umumnya di lakukan oleh Caleg yng belum terpilih. Sebaliknya, Caleg yng sedang menjabat di legislatif menonjolkan program kerja yng dibuatnya. Menjdai Caleg muslim seharusnya menghindarkan diri dari dari slogan kampanye yng tak bisa dipenuhi. Bagi Caleg yng sedang menjabat di legislatif seharusnya tak bercerita sesuatu yng tak pernah dilakukannya. Siapa pun – Caleg ataupun bukan – seharusnya seorang mukmin berkomitmen menyelaraskan perkataan yang dengannya perbuatan. Lantaran hal itu menjadi indikator keimanan. Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Petani Tidak Pernah Ingkar Janji

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Petani Tidak Pernah Ingkar Janji