Falsafah Petani Agar Padi Bernas Berisi

- Februari 06, 2017

Falsafah Petani Agar Padi Bernas Berisi

 
. . Ada nilai luhur ajaran Jawa berkaitan yang dengannya budidaya tanaman padi yng mungkin saat ini telah tidak di ingat-ingat lagi. Di antaranya merupakan ungkapan “Wulen sepanen, Jotho tinoto. Las kang mentes.” Yang dengannya bahasa simpel ketiga kalimat pendek penuh makna itu mampu diartikan, “Dalam satu rumpun bisa panen serempak, bulir dalam satu malai bisa tertata rapi tidak bersela, dan, semua bulir yang ada bisa bernas tidak ada bulir kosong atau hampa.” Pengertiannya, disaat seseorang menanam padi maka Perlu diupayakan yang dengannya segala ikhtiar serta cara bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu tumbuh yang dengannya sempurna agar menghasilkan panen yng melimpah serta mempunyai kualitas. Ungkapan itu pun adalah gambaran ideal proses budidaya padi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu memetik hasil paling baik. Panen yng melimpah yang dengannya bulir padi bernas tanpa hampa cuma mampu dicapai andaikan petani sudah melalui proses budidaya yng baik serta benar. Lahan diolah yang dengannya sempurna, pemupukan di lakukan yang dengannya jenis pupuk serta dosis yng tepat, air pun disediakan yang dengannya cukup tak tidak lebih serta tak berlebihan, benih dipilih dari sumber paling baik, serta tanaman di awasi dari hama serta penyakit. Kalau seluruh persyaratan itu terpenuhi maka mampu diharapkan panen padi akan melimpah yang dengannya biji padi yng bernas. Yang dengannya pemahaman lain falsafah luhur itu pun menyiratkan penghargaan tinggi pada proses bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai prestasi. Hasil akhir memanglah penting, akan tetapi sebenarnya proses melalui tahapan-tahapan yng telah digariskan pun tak kalah penting. Penghargaan pada makna proses sebenarnya adalah ‘roh’ dari aktivitas usahaatani. Apapun yng ditanam tak akan mampu dipanen tanpa melalui proses tahapan yng semestinya. Benih tak akan mampu mentransformasi diri menjadi tanaman dewasa yang dengannya biji ataupun buah melimpah tanpa melalui proses pertumbuhan bertahap. Panen pun tak akan mampu di lakukan bila petani tak menanam, memupuk, melindungi serta memelihara tanamannya. Oleh lantaran itu tak ada tahapan yng paling penting dalam proses usahatani lantaran seluruh tahapan sebenarnya Amat penting. Kesalahan dalam satu dari sekian banyaknya tahapan akan memberi pengaruh tahapan lain, yng pada akhirnya akan berdampak pada hasil panen. Yang dengannya demikian aktivitas usahatani sebenarnya adalah cermin dari konsistensi para petani dalam mengelola usahataninya. Meskipun mungkin cuma ‘menganggur’ melindungi lahan tananaman padinya, namun sebenarnya para petani sedang menunjukan komitmennya bagi atau bisa juga dikatakan untuk memelihara tanaman padinya, di antaranya berusaha menjaga serta melindungi tanamannya dari serangan hama serta penyakit. Komitmen serta konsistensi ini yng menjadi garansi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai maupun meraih hasil panen paling baik. Kalau saat ini para petani sedang menebar benih di awal musim tanam maka sebenarnya itu menjadi bagian Amat penting yng memlai seluruh rangkaian proses usahatani yng orang-orang kelola. Di setiap butir benih padi yng disemai disertakan doa serta semangat agar mampu tumbuh subur serta menghasilkan padi yng bernas padat berisi. Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Falsafah Petani Agar Padi Bernas Berisi

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Falsafah Petani Agar Padi Bernas Berisi