Petani Juga Manusia Ingin di Muliakan dan di Hargai (Share Ya Jika Setuju!)

- Februari 27, 2017

Petani Juga Manusia Ingin di Muliakan dan di Hargai (Share Ya Jika Setuju!)

 
. .
Permasalahan dalam lingkup petani Suka terlaksana di Negara ini. Mulai dari permasalahan mengenai lahan, hasil panen, bahan produksi dan alat-alat produksi pertanian. Sebetulnya petani itu dimata pemerintah sebatas apa? Mengapa hingga era ini permasalahan dalam ke hidup-an para petani tidak kunjung selesai melainkan makin bertambah? Dimana sebetulnya peran pemerintah yng seharusnya menjdai pelindung serta yng menjadikan masyarakat itu sejahtera, apakah peran pemerintah itu telah diputarbalikkan yang dengannya yng seharusnya tanggung jawab orang-orang demi kesejahteraan pribadi? Apa sebetulnya salah dari para kaum tani kepada Negara ini? Orang-orang telah bekerja keras demi mencukupi kebutuhan pangan seluruh warga Indonesia. Dimana hati pemerintah melihat kondisi para petani Indonesia era ini yng makin lama makin mengenaskan? Apakah orang-orang tak merasakan kerja keras para petani yang dengannya memakan nasi sehari-hari ataupun apakah orang-orang menutup mata hati orang-orang atas apa yng dialami para petani? Tidakkah orang-orang sadar tanpa petani, orang-orang tak akan mampu bertahan hidup hingga saat ini ini? Semisal yng terlaksana pada para petani di banyak sekali daerah. Fakta yng dihadapi para kaum tani dalam penyelesaian kesejahteraan rakyat Amat tak berpihak pada kepentingan orang-orang. Hal ini bisa terlihat yang dengannya tak tercapainya Reforma Agraria. Bahkan para petani saat ini ini dihadapkan pada berbgai konflik yng Amat besar yng berhubungan yang dengannya ke hidup-an serta masa depan anak-anak orang-orang. Para petani menghadapi konflik serta intimidasi dari berbgai perusahaan mengenai lahan pertanian yng sedang orang-orang garap, ditambah lagi yang dengannya adanya pungutan-pungutan liar yng tak sesuai yang dengannya aturan yng berlaku bagi kaum tani. Konflik serta intimidasi ini membuat kaum tani akan kehilangan pekerjaan orang-orang sendiri yng sudah berjasa memenuhi pangan Indonesia. Andai hal ini akan terus berlanjut, maka jumlah kemiskinan akan bertambah di Indonesia, yng mana kemiskinan itu seharusnya dikurangi serta dikendalikan. Betapa sungguh kejamnya andai dalam kesulitan hidup, masyarakat masih dihadapkan pada aksi oknum-oknum yng memeras rakyat atas nama pemenuhan administrasi kependudukan. Beban ke hidup-an orang-orang yng begitu berat ditambahi yang dengannya aksi yng jauh bertentangan yang dengannya pancasila. Apakah petani itu dianggap bodoh menjadikan aksi-aksi ini Suka kali terlaksana di ke hidup-an kaum tani khususnya desa-desa yng jauh dari kota? Ataupun apakah memanglah petani itu layak ataupun pantas dijadikan tumbal bagi oknum-oknum terkait yng cuma bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memuaskan nafsu materi orang-orang? Era ini rakyat miskin khususnya kaum tani adalah kaum yng merasakan betul ketertindasan oleh rezim komprador pemerintahan. Fakta yng terlaksana pada kaum tani bahwasanya tenaga kerja orang-orang hancur serta tak berdaya guna ataupun percis sekali percuma, lantaran tak dipenuhinya Reforma Agraria yng sebetulnya sejak tahun 1960 bangsa Indonesia telah memiliki “modal awal” bagi suatu rencana pembaruan agraria, yakni UU No.5 tahun 1960 ihwal “Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria”, ataupun secara popular dikenal menjdai UUPA-1960 serta Undang-Undang Perjanjian Bagi Hasil (UUPBH) yakni UU No.2 tahun 1960. Undang-undang Reforma Agraria ini sebetulnya menjadi alat produksi utama bagi kaum tani. Jalan keluar bagi penyelesaian dilema yng kerap Suka terlaksana pada kaum tani serta rakyat miskin merupakan diwujudkannya Reforma Agraria. Tanah, modal, serta teknologi bagi atau bisa juga dikatakan untuk petani penggarap seharusnya dibawah kontrol organisasi rakyat sejati sampai-sampai dipenuhinya kebutuhan warga negara atas administrasi kependudukan. Akan tetapi fakta yng sebetulnya kaum tani dipersulit dalam penggunaan lahan pertaniana, modal serta teknologi pertanian yng akan orang-orang genakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi ke hidup-an orang-orang. Bukankah biadab andai pemerintah masih membiarkan rakyatnya sendiri tak berdaya serta putus asa terhadap masalah kesejahteraan serta kemelaratan yng menjadi jerat serta jerit tiap harinya malah orang-orang dijerat juga yang dengannya beban administrasi kependudukan yng memberatkan. Sadarkah pemerintah andai sebutir nasi yng orang-orang konsumsi tiap hari merupakan jerih payah serta kerja keras kaum tani yng selama ini orang-orang tak pedulikan malah mempersulit ke hidup-an para kaum tani. Kaum tani pun kita-kita yng butuh perlindungan serta pertolongan dari pemerintah bukan sebaliknya yng mempersulit ke hidup-an orang-orang. Petani pun ingin bahagia serta sejahtera, orang-orang memiliki Hak menjdai warga Negara Indonesia. Indonesia telah dinyatakan merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945,namun apakah ini yng dinyatakan merdeka? Orang-orang memiliki pemerintah sendiri namun orang-orang masih tertindas dibawah pemerintahan itu. Orang-orang tak dipedulikan, orang-orang dianggap semisal pembantu di Negara ini. Dimana kesadaran pemerintah yang dengannya hal ini, apakah pemerintah masih berkeras hati bagi atau bisa juga dikatakan untuk tetap menutup mata orang-orang atas masalah yng dihadapi rakyat miskin khususnya kaum tani? Apakah pemerintah ingin melihat lebih puas lagi bagaimana penderitaan para petani era ini? Perjuangan para petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk tetap menyediakan bahan pangan bagi negara ini sebenarnya tak dipandang tidak jelek alias bagus oleh pemerintah. Pemerintah seolah-oleh menyia-nyiakan bisnis serta kerja para petani serta orang-orang dipandang cuma sebelah mata. Saatnya saat ini Indonesia bagi atau bisa juga dikatakan untuk berbenah diri serta melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan serta ketertindasan yng Suka terlaksana. Penjajahan terhadap rakyat kecil serta kaum tani Perlu dibinasakan, lantaran orang-orang pun butuh penghidupan yng layak ditanah airnya sendiri. Andai hal ini dibiarkan begitu saja, pemerintah akan makin merajalela bagi atau bisa juga dikatakan untuk tetap tak memperdulikan rakyat kecil. Orang-orang akan tetap tertindas serta tak merasakan kemerdekaan yng sebetulnya. Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Petani Juga Manusia Ingin di Muliakan dan di Hargai (Share Ya Jika Setuju!)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Petani Juga Manusia Ingin di Muliakan dan di Hargai (Share Ya Jika Setuju!)