Dampak Positif dan Negatif Terapi Bekam Dalam Ilmu Kesehatan Modern
Dampak Positif dan Negatif Terapi Bekam Dalam Ilmu Kesehatan Modern | Referensi terbaru di 2017 via web Cara Menanam. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Cara Menanam. Artikel ini di beri judul Dampak Positif dan Negatif Terapi Bekam Dalam Ilmu Kesehatan Modern. Konten ini untuk anda pembaca setia https://caramenanamkebun.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Dampak Positif dan Negatif Terapi Bekam Dalam Ilmu Kesehatan Modern terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Cara Menanam dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Cara Menanam di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Dampak Positif dan Negatif Terapi Bekam Dalam Ilmu Kesehatan Modern di bawah ini dari situs web Cara Menanam.
. .
makin meramaikan dunia kebugaran atau kesehatan di Indonesia beberapa tahun yang terakhir ini.Tak cuma di Indonesia, di Amerika sendiri metoda bekam telah di lakukan oleh beberapa public figureternama di Hollywood, diantaranya aktris Demi Moore serta Gwyneth Paltrow dan sebagaimana Britney Spears yng pun pernah di bekam soleh Dr. Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, spesialis pengobatan herbal yng menerapkan metode bekam (Cupping) serta Lintah (Leech Therapy).
Apa Itu Bekam?
Pengobatan pengganti ini memberikan penyembuhan macam-macam penyakit yang dengannya harga yng jauh lebih murah ketimbang pengobatan medis.
Pengobatan pengganti ini berasal dari Timur Tengah. Kata bekam sendiri adalah terjemahan dari katahijamah dalam bahasa arab yng adalah asal kata dari al-hajmu yng berguna membekam. Menjadikan pemaknaan al hijamah ataupun bekam diartikan menjdai peristiwa penghisapan darah yang dengannya alat menyerupai tabung, mengeluarkan darah dari permukaan kulit yang dengannya penyayatan.
Yang dengannya melakukan penghisapan ataupun vakumisasi maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop, menjadikan terlaksana drainase cairan tubuh terlebih (darah kotor) yng diikuti toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat serta akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit serta jaringan otot yng mengalami stagnasi dan merangsang system syaraf perifer. Berbekam adalah metode pengobatan klasik yng sudah dipakai dalam mengobati banyak sekali kelainan penyakit semisal hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) dan penyakit umum lain-lainnya baik bersifat fisik maupun mental.
Bekam dibedakan melalui 2 jenis, yaitu:
Bekam Kering
Proses bekam jenis ini di lakukan yang dengannya menghisap permukaan kulit serta memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor. Bekam kering diyakini bagi atau bisa juga dikatakan untuk melegakan sakit secara darurat ataupun dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung lantaran sakit rheumatik pun penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Sering bekam jenis ini diaplikasikan kepada orang yng takut jarum suntik serta takut melihat darah. Kulit yng dibekam akan tampak merah kehitam-hitaman selama 3 hari.
Bekam Basah
Pada proses terapi bekam jenis ini di lakukan sesudah melakukan bekam kering, dilanjuti yang dengannya melukai permukaan kulit yang dengannya jarum tajam yng telah sterilkan, lalu di sekitarnya dihisap yang dengannya alat cupping set serta hand pump bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengeluarkan darah. Darah yng keluar diyakini menjdai darah kotor. Lamanya setiap hisapan 3 hingga 5 menit, serta maksimal 9 menit, Bergantung dari penyakitnya, dalam kasus tertentu memungkinkan proses mampu lebih lama. Meskipun ilmu medis Timur telah mengenal teknik cupping (kop), orang-orang melakukannya tanpa mengeluarkan darah. Ilmu medis Barat pun turut mengamini kemasyhuran teknik cupping yng kian membumi. Akan tetapi orang-orang belum bisa menemukan manfaat dari manfaat serta tujuan dari pengeluaran darah yng terdapat pada terapi bekam. Berbalik tendensi, malah yng dikhawatirkan merupakan dari konsekuensi membuat perlukaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengeluaran darah yng ada menjadi hal yng rawan serta diyakini memilki dampak negatif lebih jauh.
Para pelaku medis dikejutkan oleh pernyataan ilmuwan Damaskus, Muhammad Amîn Syaikhû dalam tulisan atau artikel ilmiahnya yng luar biasa ihwal terapi bekam serta sesuatu yang di sembunyikan umum ihwal mekanisme kesembuhan yng diperoleh dari praktik bekam terdapat atau terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yng menghambat berjalannya fungsi-fungsi serta tugas-tugas tubuh secara sempurna, menjadikan tubuh menjadi mangsa empuk bagi banyak sekali penyakit.
Darah yng keluar melalui proses bekam dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah. Didasari penelitian itu, terlihat hal-hal menjdai berikut :
Bahwasanya darah bekam memiliki kandungan sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yng ada di dalam darah biasa. Hal yang telah di sebutkan terlihat dalam seluruh kasus yng diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini menunjukan bahwasanya terapi bekam tetap menjaga serta sekalian menguatkan unsur-unsur system kekebalan.
Adapun eritrosit (sel darah merah), seluruh sel darah merah mempunyai bentuk yng tak normal, pengertiannya sel-sel yang telah di sebutkan tak mampu melakukan aktivitas, disamping pun menghambat sel-sel lain yng masih muda serta aktif. Hal yang telah di sebutkan mengindkasikan bahwasanya proses bekam membuang sel-sel darah merah yng rusak serta darah yng tak dibutuhkan lagi yang dengannya tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh.
Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yng menunjukan bahwasanya bekam mempertahankan zat besi yng ada di dalam tubuh tak ikut keluar bersama darah yng dikeluarkan yang dengannya bekam menjdai awal penggunaan zat besi yang telah di sebutkan dalam pembentukan sel-sel muda yng baru.
Akhir-akhir ini penelitian ihwal metode bekam / cupping tidak sedikit di lakukan. Penelitian meliputi mekanisme penyembuhan, cara kerja, dan manfaat kebugaran atau kesehatan dari bekam. Satu dari sekian banyaknya penelitian yng mengemuka adalah yng di lakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih. Beliau merupakan Dosen Tamu di Universitas Chicago, yng pun peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural dan bagian dari anggota Organisasi Pengobatan Pengganti di Amerika.
Pendapat dari beliau, pengobatan yang dengannya bekam tengah serta sudah dipelajari pada kurikulum kedokteran di Amerika. Hal yang telah di sebutkan dilatarbelakangi oleh kejadian pengobatan bekam yng terbukti berguna lantaran orang yng melakukan pengobatan yang dengannya bekam dirangsang pada titik saraf tubuh semisal halnya pengobatan akupuntur.
Akan tetapi yng membedakan terapi bekam yang dengannya terapi akupunktur adalah pada terapi tusuk jarum reaksi yng diperoleh hanyalah sebatas perangsangan, sedangkan pada terapi bekam selain proses perangsangan, pun terlaksana proses pergerakan peredaran darah.
Hal senada diungkapkan oleh dr. Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat Mesir. Beliau mengemukakan, “Riset juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebakai terapi pendamping pengobatan medis.”
Hasil percobaan yng pernah di lakukan dr. Amir pada pasien terinveksi virus hepatitis C serta mempunyai kadar besi cukup tinggi dalam darahnya. Sesudah pasien diterapi bekam serta diberi obat Interferon serta Riboviron mempunyai reaksi positif serta kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat yang telah di sebutkan hampir tak bereaksi.
Walau demikian, masih tidak banyak sekali berita yng bisa mendukung terapi pengganti bekam dari aspek medis. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping yng bisa ditimbulkan dari terapi yang telah di sebutkan.
Tetap dianjurkan para pasien yng berminat bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakoni pengobatan bekam bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan konsultasi lebih lanjut yang dengannya dokter. Lantaran disamping pengobatan pada klinik yng menyediakan layanan terapi bekam memperoleh porsi kepercayaan masyarakat bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjadi bagian proses pengobatan penyakit, terapi ini belum ada unsur pendukung yng mengakreditasi kelayakan pengetahuan akademik kebugaran atau kesehatan SDM yng melakukan terapi.
Oleh lantaran itu, diharapkan dimasa depan lebih tidak sedikit lagi penelitian yng meliputi terapi pengobatan pengganti yng murah meriah ini ditengah kemelut krisis global yng melanda. Sponsored Links loading... Loading... .
Source Articles & Image :
petanitop.blogspot.com
Seputar Dampak Positif dan Negatif Terapi Bekam Dalam Ilmu Kesehatan Modern
Terima kasih telah membaca Dampak Positif dan Negatif Terapi Bekam Dalam Ilmu Kesehatan Modern. Semoga pos dari situs web Cara Menanam berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Cara Menanam. Silakan berbagi ulasan Dampak Positif dan Negatif Terapi Bekam Dalam Ilmu Kesehatan Modern tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Cara Menanam melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Cara Menanam untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Dampak Positif dan Negatif Terapi Bekam Dalam Ilmu Kesehatan Modern yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Cara Menanam di bawah. Demikan dan sekian tentang Dampak Positif dan Negatif Terapi Bekam Dalam Ilmu Kesehatan Modern. Dan Assalamualaikum pembaca Cara Menanam.