Beberapa Tips dan Cara Sukses Jualan Tanaman Hias

- Februari 27, 2017

Beberapa Tips dan Cara Sukses Jualan Tanaman Hias

 
. .

Mau berbinis tanaman hias? Apakah Perlu sewa lapak? Tidak sedikit model usaha mampu dipilih. Betulkah modal uang mutlak diharapkan? Siapa bilang? Sebenarnya jadi buser ataupun hunter mampu jadi pilihan. Modal cuma handphoneyang mampu MMS. Yang akan di sajikan kali ini beberapa model usaha yng mampu Kamu pilih sesuai yang dengannya kondisi keuangan, kebugaran atau kesehatan, serta keinginan pribadi sejak kecil.
Sewa serta Buka Gerai Tanaman Hias Ini cara paling konvensional. Menjual tanaman hias yang dengannya caramenyewa lapak di tempat terbuka. Kalau Kamu punya nyali serta mau tidak banyak nekad, mampu mempergunakan lahan kosong milik pengembang yng tak digunakan ataupun lahan kosong milik siapa saja. Cuma konsekuensinya, Kamu Perlu siap-siap dikejar petugas Trantib serta berurusan yang dengannya para preman. Terperinci, caraini tak dianjurkan. Yng paling baik, sewa saja secara resmi lapak-lapak di sentra-sentra tanaman hias yng pun resmi. Di Jabodetabek misalnya ada di Ragunan; Flona Alam Sutera di Serpong Tangerang, serta Pusat Tanaman Hias BSD City di Kompleks Taman Tekno Tangerang.
System sewa umumnya dihitung per bulan ataupun per tahun di luar biaya kebersihan serta keamanan. Hitungan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tahun 2007, rata-rata per tahun 5—10 juta rupiah bagi atau bisa juga dikatakan untuk setiap kapling. Kalau lahan telah habis di tempat resmi tadi, Kamu mampu ‘membeli hak pakai’ pada penyewa lama secara ‘bisik-bisik’. Yang dengannya catatan, penyewa lama telah bosan. Harga beli ‘hak pakai’ pun bervariasi, antara Rp20—100 juta per kapling.
Menyewa lapak di pusat penjualan tanaman hias resmi, selain tak dikejar-kejar petugas Trantib, Kamu pun tak butuh repot-repot promosi. Lantaran pusat tanaman itu sendiri telah mampu mengumpulkan pengunjung. Paling tak, kalau Kamu belum punya pelanggan, kalau nasib baik, ada pelanggan tetangga ‘kesasar’ masuk ke gerai Kamu. Yng butuh Kamu lakukan tinggal memajang tanaman-tanaman yng tidak jelek alias bagus, mempekerjakan karyawan yng ramah, serta membuat gerai Kamu menyenangkan.
Sewa Stan serta Buka Pameran Pameran tanaman hias adalah ajang promosi serta ajang penjualan yng tidak jelek alias bagus. Pihak penyelenggara melakukan tidak sedikit promosi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengudang konsumen datang. Kalau Kamu sewa stan serta buka pameran di situ, bukan mustahil gerai Kamu dikunjungi orang, serta tanaman Kamu dibeli orang.
Sekadar berita, di Jabodetabek, sewa stan pameran era ini berkisar Rp750.000 hingga Rp3.000.000, bagi atau bisa juga dikatakan untuk gerai ukuran 3 x 5 meter, selama pameran berlangsung antara 7 hingga 10 hari. Di Jakarta ada beberapa event pameran tanaman yng berskala nasional, semisal Pameran Flora Fauna di Lapangan Banteng setiap bulan Agustus, ataupun pameran-pameran tanaman hias yng diselenggarakan Majalah Trubus. Akan tetapi, tidak sedikit pun pameran-pameran serupa yng diselenggarakan oleh Pemda, Supermal, ataupun event-event organizer di tidak sedikit tempat.
Yng butuh Kamu lakukan merupakan selain menyiapkan tanaman hias andalan pun mencetak kartu nama bagi atau bisa juga dikatakan untuk disebar. Jangan tidak ingat cetak nomor telepon Kamu jelas-jelas agar sesudah pameran usai, tanaman Kamu tetap dibeli orang.
Open House Open house ataupun buka nurseri di rumah sendiri paling enak. Kamu mampu sehari-hari menongkrongi, memantau, serta mendapatkan pembeli. Kalau usaha Kamu laku, Kamu boleh bilang pada keluarga di rumah yng ikut menyaksikan, bahwasanya jadi pedagang tanaman hias tak ‘hina’. Cara ini gampang di lakukan bila Kamu punya pekarangan ataupun lahan yng memenuhi persyaratan. Akan tetapi bagi yng tak punya lahan, jangan berkecil hati, mampu bikin dak di atas rumah.
Enaknya, para tetangga yng lewat serta melihat, ataupun sanak keluarga yng kebetulan mampir mampu menjadi pengiklan usaha Kamu. Syukur-syukur orang-orang pun ikut tergerak bagi atau bisa juga dikatakan untuk membelinya, bukan bahkan memintanya secara gratis. Kalau yng yang terakhir ini terlaksana, jangan sekali-kali Kamu mengabulkannya. Lebih baik Kamu menjual kepada orang-orang yang dengannya harga miring ataupun rugi, daripada memberinya cuma-cuma. Jangan hingga yng lantas menjadi informasi dari mulut ke mulut merupakan bahwasanya tempat Kamu merupakan tempat yng tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh tanaman secara gratis. Yang dengannya menjual murah ataupun rugi, sedikitnya, yng akan menjadi informasi merupakan tempat Kamu menjual tanaman yang dengannya harga murah.
Keuntungan lain yang dengannya memilih cara ini, Kamu tentu saja tak butuh Buang biaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyewa lapak. Selain itu, andai sedang tak ada pembeli, Kamu mampu menikmati keindahannya sehari-hari. Kerugiannya, istri, mertua, anak ataupun cucu Kamu mampu terganggu ruang geraknya. Kamu pun Perlu mulai bersiap-siap mempunyai rumah semisal hutan belantara. Cara ini pun mampu di lakukan secara luwes. Misalnya, kalau Kamu masih kerja, ataupun punya bisnis lain, Kamu mampu melakukan open house khusus pada hari Sabtu serta Minggu.
Menitipkan Tanaman Tanaman mampu Kamu titipkan ke sahabat yng menjual tanaman ataupun ke pedagang tanaman yng Kamu kenal. Ini cara paling aman, lebih-lebih andai Kamu tergolong hobiis pembosan. Jadi kalau ada tanaman yng Kamu anggap telah menjemukan, Kamu mampu meminta orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memasarkannya. Cara titip sahabat pun pas andai Kamu tergolong pemalu, ataupun masih malu-malu menjadi pedagang tanaman hias.
Keuntungannya, rumah Kamu nyaman, serta Kamu tidak butuh mengeluarkan biaya sewa lapak. Jeleknya, ada mungkin tanaman Kamu tersia-sia di tempat ‘penitipan’. Malah bukan tak mungkin, orang-orang yng Kamu titipi bahkan ‘mencuri’ tanaman Kamu yang dengannya memotong bonggol ataupun akarnya tanpa Kamu ketahui.
Menyewa Tukang Gerobak Keliling Ini cara paling jitu kalau rumah Kamu sempit, serta Kamu tak punya kebun sendiri. Bikin gerobak dorong, serta panggil para pengangguran yng tinggal di sekitar Kamu bagi atau bisa juga dikatakan untuk diajak menjadi pedagang keliling tanaman hias. Meminta kepada orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk masuk ke perumahan-perumahan menjajakan tanaman Kamu. Dewasa ini tidak sedikit orang senang tanaman hias namun terlalu sibuk bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendatangi nurseri. Orang-orang merupakan pasar potensial Kamu.
Enaknya, sehari-hari Kamu mendapatkan setoran dari para penarik gerobak dorong. Kalau setiap gerobak menyetor Kamu uang Rp1 juta saja sehari, kita telah mampu hayalkan, betapa indahnya usaha tanaman hias. Dari sana sekalian Kamu pun mampu mendapatkan info tanaman yng disukai serta tanaman yng tak disukai. Yang dengannya demikian, Kamu mampu langsung belanja tanaman yng disukai konsumen di tempat penjualan grosir tanaman hias.
Risikonya, kalau penarik gerobak kabur beserta gerobaknya Kamu mampu gigit jari. Akan tetapi, Kamu mampu cegah berlebi dulu yang dengannya menyimpan fotokopi KTP-nya. Kalau ada apa-apa, tinggal lapor polisi.
Menjadi Hunter ataupun Buser Kalau Kamu ingin bisa untung dari berjualan tanaman hias namun modal cekak ataupun tak punya modal percis sekali, cara ini mampu di lakukan, yakni yang dengannya menjadi seorang hunter (pemburu) ataupun buser (buru sergap) tanaman hias.
Dasarnya memang hunter serta buser merupakan makelar ataupun istilah kerennya brooker. Modalnya, berita serta sebuah handphoneyang mampu kirim foto melalui Multimedia Messaging Service (MMS). Yang dengannya model usaha ini, Kamu malah tak Perlu punya tanaman sendiri.
Membuka Kebun Khusus Sendiri di Daerah Pinggiran Cara ini mungkin salah satunya cara paling tidak murah. Lantaran kita Perlu menyewa ataupun mempunyai lahan luas di daerah pinggiran yng harga ataupun sewa tanahnya masih murah. Akan tetapi, percayalah, meski di dearah pinggiran sekali pun, kalau koleksi tanaman hias Kamu tidak jelek alias bagus, orang akan tetap memburunya. Bak syair lagu “Ke gunungkan kudaki, ke laut kan kuseberangi….”
Keuntungannya, Kamu mampu memilih konsumen yng datang ke kebun. Kalau Kamu sedang capek Kamu mampu mengatakan nurseri Kamu tutup, Kamu sedang di luar kota ataupun alasan-alasan lain-lainnya. Malah Kamu mampu menyeleksi pembeli Kamu. Keuntungan lain-lainnya, kalau orang telah jauh-jauh datang ke tempat Kamu, telah pasti orang-orang pun akan berbelanja cukup tidak sedikit.
Membuka Kebun, Sekalian Membuka Kedai Kopi ataupun Galeri Kalau kondisi keuangan memungkinkan, serta lokasi mendukung, selain membuka kebun serta menjual tanaman, Kamu mampu menambah fasilitas lain semisal kafe, kedai kopi, ataupun galeri lukisan. Jadi, selain berburu tanaman, pengunjung mampu menikmati kopi ataupun membeli lukisan.
Di Bandung ada All About Strawberry. Bapak serta ibu membeli buah ataupun tanaman stroberi, sementara anak-anak mampu minum jus stroberi. Di Baturaden, Purwokerto ada Puspa Tiara Nurseri yng menyediakan bakso serta kopi. Istri membeli tanaman, anak-anak makan bakso serta suami mampu minum kopi. Seluruh happy!
Menjajakan yang dengannya Sepeda Motor ataupun Kendaraan beroda empat Cara usaha semisal ini boleh dicoba kalau Kamu tak punya lapak. Kamu tinggal ambil dagangan di tempat kulakan, lalu menjajakan secara keliling yang dengannya sepeda motor ataupun kendaraan beroda empat. Sasarannya, pedagang-pedagang tanaman hias kaki lima ataupun masuk ke pedagang-pedagang yng sedang buka stan pameran yng lantaran terlalu sibuk tak punya waktu bagi atau bisa juga dikatakan untuk kulakan..
Kita mampu menjual per lima ataupun per sepuluh pot. Tidak usah untung tidak sedikit, asal penjualan lancar serta pembayaran tidak jelek alias bagus, telah aduhai. Modalnya, cuma tahu tempat kulakan, tahu lokasi sasaran kita berada, serta punya sepeda motor ataupun kendaraan beroda empat yng mampu dipakai. Kalau Kamu mampu ngutang dulu di tempat kulakan, lebih asoy. Jadi Kamu tidak butuh mengeluarkan modal. Tentu saja, Kamu Perlu langsung membayarnya begitu Kamu mendapatkan uang.
Membuat Website Kalau mau memasarkan tanaman Kamu ke pasar lebih luas, Kamu mampu membuat website. Di situ Kamu mampu memasang foto-foto tanaman, dilengkapi deksripsi serta harganya.
Membuat website tak tidak murah. Kamu cuma Perlu membayar seorang desainer web, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat website. Lalu menghubungi serta membayar pihak web hosting, agar website Kamu mampu disiarkan ke seluruh dunia.
Keuntungan lain andai memiliki website, Kamu bahkan mampu jadi brooker. Tanaman milik sahabat yng hendak dijual mampu Kamu foto, lalu gambarnya dipasang di website. Andai laku, Kamu akan memperoleh komisi.
Pasang Iklan Baris di Internet Punya tanaman, namun tak punya gerai, ataupun malu mejeng di pameran, tak mampu bikin gerobak boro-boro punya website? Gampang saja. Pasang iklan baris di Internet.
Dewasa ini tidak sedikit portal-portal tanaman hias yng bersedia memasangkan iklan baris Kamu secara gratis. Misalnya, Trubus Online (http://www.trubus-online.com), serta LangitLangit.Com (http://www.langitlangit.com) . Syaratnya cuma satu: Kamu tak gaptek Internet. Kalau cuma tak punya Internet, gampang, datang saja ke Warnet ataupun bawa laptop serta bayar vouncher sewa hot spot yng tidak sedikit dimiliki supermal ataupun kafe.
Buka Supermarket Buka supermarket butuh lahan serta bangunan yng memadai. Di situ orang mampu berbelanja tanaman hias secara swalayan. Cuma mungkin, Kamu tak cukup bayar tenaga bagi atau bisa juga dikatakan untuk bagian kasir, namun butuh pun sewa para detektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi para pengutil tanaman. Maklum, tukang kutil umumnya pun mencari kesempatan di supermarket Kamu.
Jadi importir. Kamu berangkat ke Thailand, serta membawa pulang tanaman yng sedang digemari di tanah air. Kelihatannya keren. Syaratnya, paling tidak banyak Kamu punya paspor, surat izin impor serta uang memadai..
Pendapat dari orang yng suka ulang-alik ke sana, sedikitnya kita Perlu membawa Rp. 500 juta, agar bisa kita untung. Kalau bawa uang dibawah itu, mampu saja, namun Kamu tekor. Kamu pun Perlu siap berurusan yang dengannya masalah bea cukai sesudah barang Kamu tiba di bandara. Repotnya, tak ada tarip resmi, seluruh masih dihitung suka-suka.
Era buku ini ditulis, beaya semisal ini, bagi atau bisa juga dikatakan untuk sekali masuk barang mampu mencapai antara Rp. 10 juta hingga Rp. 25 juta. Tentu saja beaya sebesar itu Perlu Kamu masukkan menjdai komponen harga jual. Salah-salah berbicara yang dengannya pihak berwenang, bukannya Kamu bisa untung, barang bahkan disita, bagi atau bisa juga dikatakan untuk dimusnahkan. Kamu pun gigit jari. Kalau Kamu tergolong tak gentar ataupun suka naik pesawat terbang serta tidak banyak punya nyali, model usaha ini mampu dicoba.
Bersumber dari buku, “JURUS SUKSES BISNIS TANAMAN HIAS”, karangan Kurniawan Junaedhie, PT Agro Media Pustaka, Jakarta 2007 http://danahauses.blogspot.com Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Beberapa Tips dan Cara Sukses Jualan Tanaman Hias

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Beberapa Tips dan Cara Sukses Jualan Tanaman Hias