Petani Sejahtera Berdaulat Adil dan Makmur Merdeka!!!

- Januari 05, 2017

Petani Sejahtera Berdaulat Adil dan Makmur Merdeka!!!

 
. . Pendapat dari survei Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2003 jumlah keluarga tani Indonesia sebanyk 31,17 juta. Namun, sepuluh tahun lantas (2013), jumlahnya menyusut menjadi 26,13 juta. Turun sekitar 5 juta selama sepuluh tahun ataupun andai dirata –rata 1,75 % pertahunnya. Melihat jumlah petani yng makin menurun, mengindikasikan bahwasanya tingkat kesejahteraan petani hingga era ini belum terpenuhi. Kepemilikan lahan yng sempit serta ketidakpunyaan lahan bagi petani kecil menjadi satu dari sekian banyaknya factor dari banyaknya faktor penghambat ketidaksejahteraan petani. Segala kegiatan pertanian yng di lakukan Amat bergantung pada pihak lain. Disamping itu, minimnya pengetahuan akan penggunaan teknologi pertanian menjadi pendukung lebih petani kecil dalam melakukan produktivitas pertaniannya. Kondisi petani makin terpuruk, makin terkikis rasa merdeka. Alhasil orang-orang tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya lantaran penghasilan yng minim. Melihat keadaan yang telah di sebutkan masih perlukah dipertanyakan akan rasa kemerdekaan orang-orang malah sesudah 70 tahun Indonesia merdeka?. Suka dijumpai permasalahan permasalahan dibidang pertanian lain-lainnya semisal harga pupuk yng melambung tinggi hingga kelangkaan pupuk yng sejatinya menjadi kebutuhan bisnis taninya, masalah ketersediaan benih unggul, ketiadaan modal, rendahnya harga di kalangan petani sampai-sampai sulitnya pemasaran produk pertanian menjadi kendala yng seolah-olah melekat pada ke hidup-an para petani. Saat ini kita bandingkan ke hidup-an petani Indonesia yang dengannya petani Jepang serta Eropa. Bertolak belakang yang dengannya petani di Indonesia, betapa enaknya menjadi petani di Jepang serta Eropa. Atas nama kesejahteraan petani, pemerintah Jepang dari dulu sampai-sampai kini menutup rapat-rapat pintu bagi beras dari luar negeri. Tidak sebutir beras asing pun boleh masuk ke pasar Jepang. Malah Uni Eropa memasang badan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan tuduhan menjdai pihak yng menggagalkan keinginan bangsa-bangsa di dunia membentuk rezim perdagangan baru. Bagaimana di Indonesia? Jawabnya gampang saja: betapa tak enaknya menjadi petani di negara ini. Semisal dilindungi, namun yng didapatkan petani kita dari waktu ke waktu tidak lebih dari penganiayaan demi penganiayaan. Keberpihakan kepada orang-orang cuma sebatas kata-kata di ruang rapat, terlalu tidak sedikit iming-iming serta janji-janji yng disuarakan yang dengannya lantang bagi atau bisa juga dikatakan untuk konsumsi publik. Bukannya kesejahteraan yng orang-orang dapatkan, melainkan meningkatnya derajat kemiskinan orang-orang. Jutaan petani tidak lagi punya ladang, ladangnya kini telah tidak sedikit berubah menjadi beton-beton bertingkat, tidak lagi ada tanaman-tanaman hijau yng rimbun. Kita bandingkan pun yang dengannya para petani di Amerika, negeri paman Sam. Pemerintah Amerika memberikan jaminan terhadap petani yng mengalami gagal panen, para petani mendapatkan bantuan pengetahuan serta teknologi dari banyak sekali pihak, lebih-lebih Universitas. Orang-orang yang dengannya gampang mendapatkan berita bibit unggul terbaru, kondisi cuaca, malah harga banyak sekali jenis panenan. Kondisi yang telah di sebutkan Amat berbeda yang dengannya petani di Indonesia. Hal yng terlaksana disaat petani kecil mengalami gagal panen, mungkin tidak baik orang-orang menggadaikan barang barang, bayaran sekolah menunggak serta kebutuhan hidup lain-lainnya belum bisa terpenuhi lantaran tak adanya jaminan daripemerintah akan kondisi yang telah di sebutkan. Yang dengannya kondisi pertanian yang telah di sebutkan, taktik yng butuh dimasifkan merupakan pemerintah melakukan penyusunan bisnis pertanian komersial yang dengannya memperhatikan keadaan petani kecil serta tak mengabaikan manajemen agribisnis. Tidak cuma itu, pemerintah pun melakukan perencanaan pangan skala luas yang dengannya swasembada pangan berkelanjutan. Didukung yang dengannya pemodalan serta teknologi modern pertanian kelak mendorong terealisasinya taktik pembangunan pertanian serta menjadikan petani indonesia sejahtera. Memanglah tak gampang menerapkan ide serta taktik diatas, akan tetapi andai ada bisnis yng tepat pasti akan mampu. Mudah-mudahan pertanian Indonesia makin maju, serta nasib petani Indonesia makin sejahtera yang dengannya penghasilan diatas rata rata. Petani sejahtera petani merdeka. Sumber ; http://persmacanopy.com/index.php/2015/08/20/petani-sejahtera-petani-merdeka/ Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Petani Sejahtera Berdaulat Adil dan Makmur Merdeka!!!

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Petani Sejahtera Berdaulat Adil dan Makmur Merdeka!!!