Manfaaatkan Serat Bambu, Pengusaha Ini Sekarang Beromzet Rp 250 Juta/Bulan

- Maret 12, 2017

Manfaaatkan Serat Bambu, Pengusaha Ini Sekarang Beromzet Rp 250 Juta/Bulan

 
. . Siapa sangka olahan dari bambu mampu menghasilkan bahan yang dengannya kualitas mumpuni di dunia. Di tangan pria asal Bandung bernama Taufiq Rahman, serat dari bambu bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk bahan membuat kaos kaki, pakaian, sampai-sampai sepatu. Dulu Diolok-olok, Pengusaha Ini Sekarang Kantongi Rp 250 Juta/Bulan Era ini penggunaan serat bambu di Indonesia menjdai bahan tekstil dinilai belum tidak sedikit diproduksi, padahal produksi bambu dalam negeri cukup mumpuni. Berbeda yang dengannya negara-negara Asia lain-lainnya semisal Cina yng telah mempergunakan produk olahan bambu sejak beberapa dekade lalu. Hal ini dia yng lantas melatarbelakangi Taufiq bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawali inovasi industri tekstil di Indonesia.
"Mulainya 2010, awal mulanya kaos kaki dulu. Awal mulanya mau fokus kaos kaki, sepatu ke t-shirt serta sweater," ujar Managing Director serta pun Owner,Bamboo Studio, Taufiq Rahman kepada detikFinance era pagelaran Inacraft 2016 di JCC, Jakarta, Minggu (24/4/2016).

Sepatu yng bahannya dari serat bambu (Ardan/Detik)

Di awal mengawali usahanya, pria asal Bandung ini kerap mengimpor benang bambu dari Cina, akan tetapi era ini pihaknya sudah mampu memintal serat bambu sampai-sampai akhirnya menjadi kaos kaki, pakaian, serta malah sepatu. Lantas, dirinya mempergunakan serta memanfaatkan bahan baku bambu yng tidak sedikit ditemui di Bandung bagi atau bisa juga dikatakan untuk diolah menjadi benang.
"Awalnya impor benang yang dari serat bambu banyak dari Cina. Lama-lama coba kita impor seratnya kemudian dipintal di Indonesia. Kemudian jadi kaos kaki macam-macam," ujar Taufiq.
Pada era itu pun ia mulai berjuang bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat yakin masyarakat akan kelebihan bahan dari serat bambu yng era itu belum tidak sedikit dipakai. Sampai-sampai kini, produk buatannya terbukti mampu bersaing di pasar lokal maupun mancanegara.
"Saya hampir 2 tahun cuma diketawain orang aja, disangkain bohong. Lantaran saya nggak mampu buktiin bambu beneran apa bohong," tutur Taufiq.
Dulu diejek, kini Taufiq hasilkan produk tekstil mempunyai kualitas (Ardan/Detik)

Dirinya yng mengawali bisnis sejak tahun 2010 lalu kini mampu mengantongi omzet sampai-sampai Rp 250 juta setiap bulannya. Omzet yng didapatkannya pun terus meningkat seiring yang dengannya mulai banyaknya peminat pakaian dari serat bambu.
"Modal awal sih Rp 100 jutaan. Omzet belum banyak, paling rata rata Rp 250 juta. Tapi kan kita tiap tahun naik," imbuh Taufiq.
Produk olahan bambu yng diproduksinya dijual yang dengannya harga yng beragam serta relatif kompetitif yang dengannya produk yng terbuat dari bahan katun.
"Range harganya kaos kaki Rp 70.000 hingga Rp 100.000. T-shirt antara Rp 200.000 hingga Rp 400.000,sweater-nya Rp 500.000 serta sepatu dari Rp 400.000 hingga Rp 1 juta," terang Taufiq.

Serat bambu mampu jadi kaos sampai-sampai sepatu (Ardan/Detik)
Pria yng telah mempunyai 25 karyawan ini kini melebarkan sayapnya ke aneka macam pameran di mancanegara.
"Pameran di Hongkong, Malaysia belum lagi pameran lokal, Inacraft tiap tahun dari 2012," tutup Taufiq.
Sumber : http://finance.detik.com Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Manfaaatkan Serat Bambu, Pengusaha Ini Sekarang Beromzet Rp 250 Juta/Bulan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Manfaaatkan Serat Bambu, Pengusaha Ini Sekarang Beromzet Rp 250 Juta/Bulan