Ketika Uang Adalah Segalanya, Kita Sudah Bukan Siapa-Siapa!!

- Maret 07, 2017

Ketika Uang Adalah Segalanya, Kita Sudah Bukan Siapa-Siapa!!

 
. .

Disaat uang merupakan segalanya, Kita telah bukan siapa-siapa!!

Setiap orang, berbeda memaknai uang dalam hidupnya. Tidak tidak banyak yng beranggapan, yang dengannya uang rasa hidup yng sebenarnya, bisa dirasakan. Yang dengannya uang yng Amat tidak sedikit, seluruh diyakini di dunia ini, mampu diatur. Tidak sedikit masalah, melanggar hukum, mampu selesai yang dengannya uang. Begitu katanya. Apalagi, tinggal di Indonesia, yng oleh uang tidak sedikit orang menjadi lemah dibuatnya.
Sebenarnya, era ini, kalau kita perhatikan, keinginan tidak sedikit orang disadari ataupun tak, merupakan menjadi orang tidak sedikit uang. Karena, asumsinya, apa-apa di dunia ini saat ini, selalu pakai uang. Pengertiannya, dalam keseharian, hidup memerlukan biaya, butuh uang. Makanya, ada yng frustrasi, disaat berburu uang, tidak jua dapat-dapat, langsung ingin bunuh diri ataupun menyendiri lantaran malu serta takut disangka miskin.
Yang dengannya tidak sedikit uang, katanya, lebih dihormati tidak sedikit orang. Apa-apa mampu didapat. Hal ini, didukung dalam beberapa fakta sosial, salah satunya dalam hubungan kekerabatan dalam keluarga. Selalu, kita mengistimewakan, orang-orang yng punya uang tidak sedikit ataupun kaya. Andai ada dua orang, yng satu miskin serta satunya lagi kaya, keseringan orang lebih melayani si kaya. Lantaran, tidak sedikit orang kita, alat ukuran nilai-nilainya merupakan uang (kekayaan).
Lantaran itu, ada sindiran dalam sebuah anekdot, yng kesimpulannya begini: kalau ada dua orang korban kecelakaan, sama-sama sekarat, maka yng akan ditolong lebih dulu oleh pihak rumah sakit yng diketahui tidak sedikit uang. Lantaran, yng miskin, lebih menyusahkan hidupnya sendiri serta tidak mampu bayar biaya rumah sakit.
Di zaman kini, tidak sedikit orang mati-matian demi uang. Seakan menyadari, yang dengannya uang akan bahagia dan seluruh akan baik-baik saja. Lantaran itulah, angka korupsi, tak pernah turun di Indonesia. Serta koruptor kakap, nyaris tak tersentuh hukum, berkeliaran bebas di luar negeri. Hal ini, menjdai indikasi, uang sudah diperankan dalam melemahkan hukum.
Banyak sekali problem bangsa yng menyedihkan serta merisaukan hati yng era ini tidak sedikit muncul ke permukaan, kalau ditelusuri, seluruh dimainkan mafia, yng inti boroknya merupakan uang. Ada yng berubah menjadi menjdai mafia pajak, hukum, anggaran, proyek serta yang terakhir yang telah di sebutkan juga mafia pemilu. Apa yng tersiratkan di balik seluruh itu: demi uang!
Tidak sedikit masalah yng timbul akibat uang menjdai media ukurnya. Hedonisme, gaya hidup konsumtif, antara lain sudah berubah menjadi dari banyak sekali arah, yng kemudiannya Perlu dipahami, hidup bahagia didasari sebanyk apa kita punya uang bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu beli ini serta itu.
Disaat satu percis lain sudah menjadikan “uang” menjdai sesuatu yng ajaib, yng mampu merubah perilaku serta keadaan sosial dan psikologi seseorang, maka yng akhirnya kita pahami merupakan, bagaimana menjadi benar memaknai keberadaan uang.
Uang bukanlah kekuatan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memoles diri menjadi bukan sebenarnya. Namun, uang mestinya menjdai alat bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat seseorang duduk pada tempat yng tepat, lantas menggerakkannya kepada arah serta sasaran yng tepat.
Andai era ini kita mengatakan, uang bukan segalanya, mampu jadi akan ada orang yng bilang kita munafik ataupun dianggap seorang yng Suka kesulitan uang menjadikan mencoba tak tertarik pada uang. Padahal, kita menyadari, memanglah kita butuh uang, namun bukan lantaran uang kita hidup serta bahagia. Lantaran itu, masih ada orang yng takut korupsi, lantaran uang hasil korupsi, diyakini tak akan menjadikan hidup bahagia yng sebenar-benar bahagia.
Mempunyai uang tidak sedikit, sebenarnya tak dilarang. Malah, kita dukung setiap orang menjadi kaya. Namun didapat yang dengannya cara halal. Lantaran, kita tak ingin, disaat dia mendapatkan, pada era itu ada juga orang yng kehilangan lantaran ulah kita.
Mempunyai uang, sebenarnya suatu keharusan, lantaran yang dengannya punya uang, seseorang cenderung lebih percaya diri. Cuma, tidak sedikit orang, yang dengannya tidak sedikit uang, ia kadang ingin menguasai orang. Lantaran orang-orang yng tidak sedikit uang, merupakan kaum kelas atas, yng ketakutan abadinya merupakan tak punya uang atau juga jatuh miskin. Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Ketika Uang Adalah Segalanya, Kita Sudah Bukan Siapa-Siapa!!

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Ketika Uang Adalah Segalanya, Kita Sudah Bukan Siapa-Siapa!!