Dalam Setiap Doa Petani Selalu Ingin Mendapat Hasil Melimpah yang Berkah
Dalam Setiap Doa Petani Selalu Ingin Mendapat Hasil Melimpah yang Berkah | Referensi terbaru di 2017 via web Cara Menanam. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Cara Menanam. Artikel ini di beri judul Dalam Setiap Doa Petani Selalu Ingin Mendapat Hasil Melimpah yang Berkah. Konten ini untuk anda pembaca setia https://caramenanamkebun.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Dalam Setiap Doa Petani Selalu Ingin Mendapat Hasil Melimpah yang Berkah terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Cara Menanam dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Cara Menanam di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Dalam Setiap Doa Petani Selalu Ingin Mendapat Hasil Melimpah yang Berkah di bawah ini dari situs web Cara Menanam.
. .
Pendahuluan Para petani disaat menanam tanamannya tentunya menginginkan bila kelak tanamannya yang telah di sebutkan akan tumbuh subur, serta mampu dipanen yang dengannya hasil yng melimpah ruah. Menjadikan petani yang telah di sebutkan mampu mendapatkan keuntungan yng tidak sedikit serta terhindar dari kerugian.
Tak ada petani yng menghendaki gagal panen, tanaman padinya mengalami puso dll. Namun adakah petani yng menghendaki hasil panennya diberkahi oleh Alloh
azza wa jalla? Adakah petani yng mendapakan hasil pertaniannya adalah rezeki yng penuh berkah dari Alloh
subhanahu wa ta’alla? Tentu menjdai seorang muslim, hendaknya petani memohon kepada Alloh rezeki yng berkah baik lewat hasil panen dari bisnis pertaniannya maupun dari rezaki yng lain-lainnya.
Semisal Hasil Panen yng Berkah Disaat Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita perihal aneka macam fenomena yng mendahului terjdinya hari qiyamat, beliau bersabda:
“Akan diperintahkan (oleh Allah) kepada bumi: tumbuhkanlah buah-buahanmu, dan kembalikan keberkahanmu, maka pada masa itu, sekelompok orang akan merasa cukup (menjadi kenyang) dengan memakan satu buah delima, dan mereka dapat berteduh dibawah kulitnya. Dan air susu diberkahi, sampai-sampai sekali peras seekor onta dapat mencukupi banyak orang, dan sekali peras susu seekor sapi dapat mencukupi manusia satu kabilah, dan sekali peras, susu seekor domba dapat mencukupi satu cabang kabilah.” (Riwayat Imam Muslim) Demikianlah disaat rizqi diberkahi Allah, menjadikan rizqi yng tidak banyak jumlahnya, namun kemanfaatannya Amat tidak sedikit, sampai-sampai satu buah delima bisa mengenyangkan segerombol orang, serta susu hasil perasan seekor sapi bisa mencukupi kebutuhan orang satu kabilah. Ibnul Qayyim mengatakan: “Tidaklah kelapangan rizqi dan amalan diukur dengan jumlahnya yang banyak, tidaklah panjang umur dilihat dari bulan dan tahunnya yang berjumlah banyak. Akan tetapi kelapangan rizqi dan umur diukur dengan keberkahannya.” [
Al Jawabul Kafi karya Ibnu Qayyim 56.) Bila ada yng mengatakan: Itukan kelak tatkala kiyamat sudah dekat, menjadikan tak mengherankan, kerana era itu, tidak sedikit terlaksana fenomena yng luar biasa, menjadikan apa yng disebutkan pada hadits ini merupakan sebagian dari hal-hal yang telah di sebutkan. Ucapan ini tak sepenuhnya benar, karena hal yng serupa –walau tak sebesar yng disebutkan pada hadits ini- pun pernah terlaksana sebelum zaman kita, yakni pada masa-masa keemasan umat Islam. Imam Ibnul Qayyim
rahimahullah mengatakan: ”Sungguh dahulu biji-bijian, baik gandum ataupun lain-lainnya lebih besar dibanding yng ada saat ini, sebagaimana keberkahan yng ada padanya (biji-bijian kala itu-pen) lebih tidak sedikit. Imam Ahmad sudah meriwayatkan melalui jalur sanadnya, bahwasanya sudah didapati di gudang sebagian khalifah Bani Umawiyyah sekantung gandum yng biji-bijinya sebesar biji kurma, serta bertuliskan pada kantung luarnya: “Ini adalah gandum hasil panenan masa keadilan ditegakkan.” (
Zaadul Ma’ad oleh Ibnul Qayyim 4/363 &
Musnad Imam Ahmad bin Hambal 2/296.)
Bagaimana Yang dengannya Hasil Panen Para Petani Saat ini? Sesudah kita membaca hadits di atas serta penjelasan dari Al-Imam Ibnul Qoyyim
Rohimahulloh tentunya kita merasakan perbedaan yng pada hasil panen zaman saat ini yang dengannya pada zaman masa kejayaan islam serta pada zaman menjelang hari kiamat. Kita tentu mengetahui hasil panen para petani zaman saat ini, misalkan saja padi ataupun gandum zaman kecil-kecil serta meskipun ada yng varietas unggul tetap saja tak terlalu signifikan. Kita butuh beratus-ratus ataupun malah ribuan beras dalam sepiring nasi yng kita makan. Yang dengannya jumlah yng tidak sedikit semisal itu pun ada diantara kita masih saja belum kenyang. Satu buah delima zaman saat ini pun kalau dimakan oleh seorang pun tak mampu mengenyangkannya. Terkadang hasil panen melimpah ruah, akan tetapi tak mencukupi biaya ke hidup-an sehari-hari. Ada apakah ini? Apalagi pada zaman saat ini , dimana fitnah dunia begitu kuat mendera kita-kita. Kita-kita tak memperdulikan halal serta haram disaat bekerja. Keserakahan serta ketamakan kita-kita dalam mengambil sumber daya alam sudah terlaksana dimana-mana. Menjadikan bukan keberkahan yng didapat namun adzab serta bencana yng diperoleh.
Sebuah Bukti Disaat Keberkahan Tercabut Akibat Keserakahan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwasanya itu seluruh terlaksana akibat perbuatan dosa umat kita-kita. Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Seandainya kalau bukan karena ulah Bani Isra’il, niscaya makanan tidak akan pernah basi dan daging tidak akan pernah membusuk.” (Muttafaqun ‘alaih) Para ulama’ menjelaskan bahwasanya tatkala Bani Isra’il diberi rizqi oleh Allah Ta’ala berupa burung-burung salwa (semacam burung puyuh) yng datang serta bisa orang-orang tangkap yang dengannya gampang setiap pagi hari, orang-orang dilarang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyimpan daging-daging burung yang telah di sebutkan. Setiap pagi hari, orang-orang cuma dibenarkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengambil daging yng akan orang-orang makan pada hari yang telah di sebutkan. Namun orang-orang melanggar perintah ini, dam mengambil daging dalam jumlah yng melebihi kebutuhan orang-orang pada hari yang telah di sebutkan, serta lantas orang-orang simpen. Akibat perbuatan orang-orang ini, Allah menghukumi orang-orang, menjadikan daging-daging yng orang-orang simpen yang telah di sebutkan menjadi busuk. ([12] )
Ma’alim At Tanzil, oleh Al Baghawy 1/97,
Syarah Shahih Muslim oleh Imam An Nawawi 10/59, &
Fathul Bari oleh Ibnu Hajar 6/411) Al Munawi mengatakan: “Hadits ini adalah suatu isyarat yang menunjukkan bahwa membusuknya daging merupakan hukuman atas bani Israil, akibat mereka kufur terhadap kenikmatan Allah. Yaitu tatkala mereka menyimpan daging burung puyuh, sehingga menjadi busuk, padahal Allah telah melarang mereka dari hal itu, dan sebelum kejadian itu, daging tidak pernah membusuk.”(
Faidhul Qadir 5/437. )
Sumber : https://abuabdilbarr.wordpress.com/2010/04/04/bila-hasil-panen-itu-penuh-berkah/ Sponsored Links loading... Loading... .
Source Articles & Image :
petanitop.blogspot.com
Seputar Dalam Setiap Doa Petani Selalu Ingin Mendapat Hasil Melimpah yang Berkah
Terima kasih telah membaca Dalam Setiap Doa Petani Selalu Ingin Mendapat Hasil Melimpah yang Berkah. Semoga pos dari situs web Cara Menanam berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Cara Menanam. Silakan berbagi ulasan Dalam Setiap Doa Petani Selalu Ingin Mendapat Hasil Melimpah yang Berkah tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Cara Menanam melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Cara Menanam untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Dalam Setiap Doa Petani Selalu Ingin Mendapat Hasil Melimpah yang Berkah yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Cara Menanam di bawah. Demikan dan sekian tentang Dalam Setiap Doa Petani Selalu Ingin Mendapat Hasil Melimpah yang Berkah. Dan Assalamualaikum pembaca Cara Menanam.