“Apa yang Kau Tanam Sekarang, Maka itulah yang Kamu Tuai / Panen”

- Februari 09, 2017

“Apa yang Kau Tanam Sekarang, Maka itulah yang Kamu Tuai / Panen”

 
. . Pepatah diatas seringkali saya baca di buku-buku motivasi serta buku-buku pengembangan diri. Pepatah yng mempunyai kandungan makna serta pelajaran yng begitu dalam. Walaupun cuma terdiri dari beberapai kata, namun kalimat yang telah di sebutkan menyiratkan pesan yng penting bagi kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu dipahami serta dijalankan. Andai kita pernah melihat petani yng menanam benih padi di persawahan, maka disaat panen kita akan melihat persawahan mulai menguning, serta padi telah siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipanen, dikuliti lantas dijual. Itulah proses penanaman padi yng berasalah dari benih padi. Begitu pun yang dengannya tanaman lain-lainnya pasti akan percis hasil yng kita tuai yang dengannya yng kita tanam. Sebuah hal yng mustahil, disaat kita menanam ubi, maka hasil panen dari tanaman ubi yang telah di sebutkan merupakan buah durian.
Itulah ke hidup-an, serta bukan cuma pada tanaman, di dalam ke hidup-an sehari-hari kita, pepatah yang telah di sebutkan pun berlaku. Disaat kita menanam aneka macam kebaikan, maka hasil nya merupakan kebaikan. Begitupun sebaliknya disaat kita menanam keburukan maka kelak kita akan memanen keburukan.
Menjdai semisal, disaat kita bersedekah yang dengannya lapang dada. Secara langsung maupun tak langsung kita pasti merasakan efek dari sedekah kita, baik dalam bentuk kemudahan-kemudahan yng kita rasakan serta ataupun rezeki yng datang secara tiba-tiba. Dalam semisal lain, contohnya orang yng melakukan tindakan korupsi, maka hasil dari tanaman korupsi yng sudah ditanamnya merupakan dia hidup di dalam ketidaktenangan, belum lagi andai dia diketahui sudah melakukan tindakan yang telah di sebutkan oleh masyarakat, maka dia akan dilaporkan kepada yng berwajib, serta dikucilkan oleh masyarakat.
Begitupun yang dengannya pikiran kita, disaat kita menanam pikiran-pikiran positif, penuh yang dengannya optimisme dalam menghadapi masa depan, insya Allah langkah-langkah bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggapai keberhasilan akan terasa lebih gampang. Sebaliknya, disaat yng kita tanam merupakan pikiran-pikiran negatif, penuh yang dengannya pesimisme, maka telah dipastikan langkah akan terasa begitu berat disaat dilangkahkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggapai keberhasilan.
Semisal itulah semisal kongkret dari pepatah diatas, masih tidak sedikit contoh-contoh lain yng bertebaran di dalam ke hidup-an kita.
Menjdai penutup dari goresan pena ini, saya ingin mengutipkan beberapa Ayat Al-Qur’an yng boleh jadi adalah sumber dari timbulnya pepatah diatas, serta disaat kita membaca pepatah yang telah di sebutkan kita mampu termotivasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk berbuat kebaikan, maka mudah-mudahan yang dengannya membaca ayat-ayat ini kita menjadi lebih termotivasi lagi.
Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (saatnya) agar agar bisa tiap-tiap diri itu dibalas yang dengannya apa yng ia usahakan. (Q.S. Thaha : 15)
Tak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (juga). (Q.S. Ar-Rahman : 60)
Barangsiapa yng membawa kebaikan, maka ia mendapatkan (balasan) yng lebih baik dari padanya, sedang orang-orang itu merupakan orang-orang yng aman tenteram dari pada kejutan yng dahsyat pada hari itu. (Q.S. An-Naml : 89)
Tanamlah segala hal yng baik dalam pikiran serta perbuatan kita. lantaran kelak insya Allah kita akan menunai aneka macam kebaikan di dalam ke hidup-an kita. Selamat Menanam kebaikan.
Mudah-mudahan Memberikan manfaat Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar “Apa yang Kau Tanam Sekarang, Maka itulah yang Kamu Tuai / Panen”

Advertisement
 

Cari Artikel Selain “Apa yang Kau Tanam Sekarang, Maka itulah yang Kamu Tuai / Panen”