Kisah Tukang "Ngarit" Yang Berhasil Menemukan Teknologi Tercanggih Ponsel Saat Ini (4G-LTE) - Kisah Inspiratif

- Januari 19, 2017

Kisah Tukang "Ngarit" Yang Berhasil Menemukan Teknologi Tercanggih Ponsel Saat Ini (4G-LTE) - Kisah Inspiratif

 
. . Khoirul Anwar dianggap gila. Ditertawakan. Malah dicemooh. Idenya dianggap muskil. Tidak masuk akal. Seluruh ilmuwan yng berkumpul di Hokkaido, Jepang, itu menganggap pemikiran yng dipresentasikan itu tidak bermanfaat.
.
Dari Negeri Sakura, Anwar terbang ke Australia. Tetap yang dengannya ide yng percis. Setali tiga uang. Ilmuwan negeri Kanguru itu pun memandangnya sebelah mata. Pemikiran Anwar dianggap sampah.
Pemikiran Anwar yng ditertawakan ilmuwan itu ihwal masalah power ataupun catu daya pada Wi-Fi. Dia resah. Saban mengakses internet, catu daya itu kerap tidak stabil. Kadang bekerja kuat, sekejap lantas melemah. Tidak sedikit orang mengeluh soal ini.
.
Tidak mau terus mengeluh, Anwar memutar otak. Pria asal Kediri, Jawa Timur, itu ingin memberikan solusi. Dia mempergunakan algoritma Fast Fourier Transform (FFT) berpasangan.
.
FFT adalah algoritma yng kerap dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengolah sinyal digital. Anwar memasangkan FFT yang dengannya FFT asli. Dia mempergunakan hipotesis, cara yang telah di sebutkan akan menguatkan catu daya menjadikan mampu stabil.
.
Ide itulah yng diolok-olok ilmuwan pada tahun 2005. Tidak sedikit ilmuwan beranggapan, andai FFT dipasangkan, keduanya akan saling menghilangkan. Namun Anwar tetap yakin, hipotesa ini menjadi solusi keluhan tidak sedikit orang itu.
.
Ilmuwan Jepang serta Australia boleh mengangapnya menjdai dagelan. Namun dia tidak berhenti. Anwar lantas terbang ke Amerika Serikat. Memaparkan ide yng percis ke para ilmuwan Paman Sam.
.
Tanggapan orang-orang berbeda. Di Amerika, Anwar mendapatkan sambutan luar biasa. Ide yng dianggap sampah itu malah mendapatkan paten. Diberi nama Transmitter and Receiver. Dunia menyebutnya 4G LTE. Fourth Generation Long Term Evolution.
.
Yng lebih mencengangkan lagi, pada 2008 ide yng dianggap gila ini dijadikan menjdai standar telekomunikasi oleh International Telecommunication Union (ITU), sebuah organisasi internasional yng berbasis di Genewa, Swiss. Standar itu mengacu prinsip kerja Anwar.
.
Dua tahun lantas, temuan itu diterapkan pada satelit. Kini dinikmati umat kita-kita di muka Bumi. Yang dengannya alat ini, komunikasi menjadi lebih stabil.
.
Karya besar ini sebenarnya diilhami masa kecil Anwar. Dulu, dia suka menonton serial kartun Dragon Ball. Dalam film itu, dia terkesan yang dengannya sang lakon, Son Goku, yng mengeluarkan jurus andalan berupa bola energi, Genkidama.
.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat bola yang telah di sebutkan, Goku tak mempergunakan energi dalam dirinya yng Amat dibatasi. Goku meminta seluruh alam agar menyumbangkan energi. Sesudah terkumpul tidak sedikit serta berbentuk bola, Goku mempergunakannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengalahkan musuh yng pun saudara satu sukunya, Bezita.
.
Prinsip jurus yang telah di sebutkan menjadi inspirasi bagi Anwar. Dia menerapkannya pada teknologi 4G itu. Jadi, bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa bekerja maksimal, teknologi 4G mempergunakan tenaga yng didapat dari luar sumber aslinya. *** Ya, karya besar ini lahir dari orang desa. Anwar lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 22 Agustus 1978. Dia bukan dari kalangan ningrat. Ataupun juga juragan kaya. Melainkan dari kalangan jelata.
.
Sang ayah, Sudjiarto, cuma buruh tani. Begitu juga sang bunda, Siti Patmi. Keluarga ini menyambung hidup yang dengannya menggarap sawah tetangga orang-orang di Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang.
.
Era masih kecil, Anwar terbiasa ngarit. Mencari rumput bagi atau bisa juga dikatakan untuk pakan ternak. Pekerjaan inilah jalani bagi atau bisa juga dikatakan untuk membantu kedua orangtuanya. Dia ngarit saban hari. Setiap sepulang sekolah.
.
Meski hidup di sawah, bukan berguna Anwar tidak kenal ilmu. Sejak kecil dia malah mengenal betul sosok Albert Einstein serta Michael Faraday. Ilmuwan dunia itu. Anwar suka membaca buku-buku mengenai dua ilmuwan yang telah di sebutkan, padahal tergolong berat.
.
Hobi ini belum tentu dimiliki anak-anak lain. Serta dari dua tokoh ini dia, Anwar menyematkan keinginan menjadi ‘The Next Einstein’ ataupun ‘The Next Faraday’.
.
Impian yang telah di sebutkan hampir saja musnah. Era sang ayah meninggal pada tahun 1990. Sang tulang punggung tiada. Siapa yng akan menopang keluarga? Perekonomian telah tentu tersendat. Padahal kala itu Anwar baru saja menapak sekolah dasar.
.
Anwar tentu khawatir, sang ibu tidak mampu membiayai sekolah. Apalagi sampai-sampai perguruan tinggi. Namun Anwar memberanikan diri, mengungkapkan keinginan bersekolah setinggi mungkin kepada sang ibu. Kepada emak.
.
Anwar menyiapkan diri. Telah siap andaikan sang emak menyatakan tak sanggup. Namun jawaban yng dia dengar di luar dugaan. Bu Patmi bahkan mendorongnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk bersekolah setinggi mungkin.
.
“Nak, kamu tidak usah ke sawah lagi. Kamu saya sekolahkan setinggi-tingginya sampai tidak ada lagi sekolah yang tinggi di dunia ini,” ucap Anwar terbata, lantaran tidak kuasa menahan haru era mengingat perkataan emaknya itu.
.
Perkataan itu menjadi bekal Anwar bagi atau bisa juga dikatakan untuk melanjutkan langkah mencapai maupun meraih mimpi. Lulus SD, dia diterima di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Kunjang. Lantas dia meneruskan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Kediri. Satu dari sekian banyaknya sekolah favorit di Kota Tahu itu.
.
Era SMA itulah dia memilih meninggalkan rumah. Dia tinggal di rumah kost, tak jauh dari sekolah. Jarak rumah yang dengannya sekolah memanglah lumayan jauh. Dia sadar pilihan ini akan menjadi beban sang ibu.
.
Masalah itu membuat Anwar Perlu memutar otak. Dia lalu memutuskan bagi atau bisa juga dikatakan untuk tak sarapan demi menghemat pengeluaran. Namun, itu bukan pilihan tepat. Prestasi Anwar turun lantaran jarang sarapan.
.
“Karena tidak sarapan, setiap jam sembilan pagi kepala saya pusing,” kata dia.
.
Kondisi Anwar pernah sempet terdengar oleh ibu satu dari sekian banyaknya temannya. Terasa prihatin yang dengannya kondisi Anwar, ibu temannya itu menawari dia tinggal menumpang secara gratis. Anwar tak butuh lagi merasakan mumet era sekolah. Sarapan telah terjamin serta prestasi Anwar kembali meninggi.
.
Lulus dari SMA 2 Kediri, Anwar lalu melanjutkan pendidikan ke Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia diterima menjdai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro serta ditetapkan menjdai lulusan paling baik pada 2000. Dia lantas mengincar beasiswa dari Panasonic serta ingin melanjutkan ke jenjang magister di sebuah universitas di Tokyo.
.
Di sayangkan, Anwar tak lolos seleksi universitas yang telah di sebutkan. Dia terasa malu serta tak ingin dipulangkan. Alhasil, dia memutuskan berpindah ke Nara Institute of Science and Technology NAIST serta diterima.
.
Di universitas yang telah di sebutkan, Anwar mengembangkan tesis mengenai teknologi transmitter serta menggarap disertasi bertema percis dalam program doktoral di universitas yng percis juga.
.
Serta Anwar, kini sudah menelurkan karya besar. Temuan yng ditertawakan itu dinikmati tidak sedikit orang. Salah satunya para ilmuwan yng mengolok-olok dulu...
.
Sumber: dream.co.id Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Kisah Tukang "Ngarit" Yang Berhasil Menemukan Teknologi Tercanggih Ponsel Saat Ini (4G-LTE) - Kisah Inspiratif

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kisah Tukang "Ngarit" Yang Berhasil Menemukan Teknologi Tercanggih Ponsel Saat Ini (4G-LTE) - Kisah Inspiratif