Kampus IPB Ciptakan Pupuk Organik Pengganti Urea

- Januari 26, 2017

Kampus IPB Ciptakan Pupuk Organik Pengganti Urea

 
. . IPB Ciptakan Pupuk Organik Pengganti Urea Institut Pertanian Bogor (IPB) sumber ipb.ac.id Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Iswandi Anas Chaniago berharap penggunaan pupuk kimia serta pestisida oleh petani mampu berkurang. Dia mengatakan, penggunaan bahan kimia dalam pertanian berdampak tidak baik bagi perkembangan produksi serta pun kontur tanah. "Maka, solusinya kurangi penggunaan pupuk kimia, gunakan pupuk organik dan pestisida hayati. Pupuk organik itu mampu memperbaiki seluruh sifat tanah, sedangkan pupuk kimia hanya memperbaiki sebagian dari sifat tanah," ujarnya dalam keterangan resmi yng diterimaUsaha.com, Selasa (12/4/2016). Dia menjelaskan, penggunaan bahan kimia dalam pertanian di Indonesia dimulai sekitar 1960-an.Menurutnya, pemakaian pupuk kimia serta pestisida ini membuat petani terlena lantaran bertani terasa gampang, yng pada akhirnya membuat orang-orang tidak lagi mengingat pupuk organik. Hal yang telah di sebutkan memicu setiap tahun terlaksana peningkatan pemakaian pupuk kimia serta pestisida. Selain itu, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat pengolahan tanah, jerami dibakar ataupun dibawa ke tempat lain. Unsur Hara Dia memaparkan, hal yang telah di sebutkan berdampak pada pengurangan unsur hara dalam tanah. Selanjutnya, pada tahun 1990-an kondisi tanah makin parah, petani mulai mengeluh, produksi menurun, hama merajalela serta terlaksana gagal panen . Pendapat dari Iswandi, sampai-sampai era ini, system pertanian di Indonesia belum berkelanjutan. Petani enggan mempergunakan pupuk organik lantaran proses pembuatan pupuknya yng lama. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, butuh peran teknologi semisal pengembangan dekomposer. Petani cukup menyediakan bahan baku pembuatan pupuk organik. Dulu, kata dia, pernah sempet berkembang upaya kembali ke pupuk organik, namun saat ini tak di lakukan lagi, lantaran harga urea masih murah yang dengannya adanya subsidi. "Kita pun tak mempertimbangkan pencemaran lingkungan lantaran pemakaian pupuk kimia. Era ini, 80 % tanah pertanian di petani ini telah rusak. Oleh lantaran itu Perlu diperbaiki yang dengannya mengurangi penggunaan pupuk kimia,” paparnya. Pupuk Organik Iswandi memaparkan, peranan pupuk organik Amat besar dalam memperbaiki kondisi tanah. Akan tetapi, keberadaan pupuk organik serta kimia tak butuh dipertentangkan. Semisal produk pupuk hayati hasil karyanya telah dipakai merupakan Azozo, pelarut fosfat serta pelarut kalium. “Kami ada biost, sudah komersial, dan super biost-IPB. Sudah masuk program pupuk hayati unggulan nasional untuk tujuh komoditi. Pupuk ini mengurangi biaya pemupukan sekira 30%," paparnya. "Hasil sama atau lebih dari produksi konvensional. Pupuk ini sudah melalui tahap uji coba selama dua tahun." Dia menyatakan, terdapat satu sistem budidaya padi yang efisien dan sudah dibuktikan yakni System of Rice Intensification (SRI). Sistem ini mengurangi input pupuk, air dan benih, tapi hasilnya malah meningkat. “SRI sangat efisien. Gunakan benih muda, tanam dangkal satu bibit per lubang tanah dan tidak digenangi air. Pupuknya boleh kimia atau gabungan. Atau kalau tanah bagus dan pupuk organiknya tersedia, bisa menjadi SRI organik,” ujarnya. Dari hasil uji coba, dari satu benih mampu menghasilkan lebih dari 70 anakan. Yang dengannya cara konvensional (air tergenang) akar tak berkembang. Sedangkan yang dengannya SRI, akar tanaman berkembang. Peningkatan produksinya mampu hingga 30%. “Tadinya saya tak percaya begitu saja, namun saya coba sendiri yang dengannya mahasiswa saya serta sebenarnya benar. Saya pun kembangkan SRI di Malaysia. Dibangun di sana di training center,” paparnya. Sumber : http://kabar24.usaha.com Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Kampus IPB Ciptakan Pupuk Organik Pengganti Urea

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kampus IPB Ciptakan Pupuk Organik Pengganti Urea