Jiwa Besar Seorang Petani Miskin - Kisah Inspiratif

- Januari 28, 2017

Jiwa Besar Seorang Petani Miskin - Kisah Inspiratif

 
. . Dahulu kala ada seorang petani miskin yng mesti berjuang keras bagi atau bisa juga dikatakan untuk memajukan kehidupannya. Akan tetapi meskipun ia terus bekerja serta berhati-hati dalam melakukan pengeluaran, ia tetap saja tidak mampu menyisihkan penghasilannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk ditabung, selalu saja pas-pasan.

Suatu malam, dalam tidurnya ia bermimpi ada bunyi yng mengatakan: "Jika ada sesuatu di dunia ini yang begitu sulit untuk kamu dapatkan, maka suatu waktu hal itu akan muncul begitu saja di hadapanmu." Serta petani inipun terbangun dari tidurnya. Dia lantas berharap bahwasanya disaat ia bangun di suatu pagi, ia akan menemukan harta yng berlimpah di rumahnya sendiri. Yang dengannya begini, tak diragukan lagi bahwasanya kekayaan itu memanglah dimaksudkan untuk-nya.

Beberapa hari berlalu, disaat ia sedang dalam perjalanan, bajunya tersangkut pada semak-semak berduri yng tumbuh di sekitar ladang, Tidak ingin fenomena yng percis terulang, dia pun bermaksud membabat habis semak belukar itu. Akan tetapi disaat ia mencabut akar dari semak itu, di bawahnya ia menemukan sebuah kendi. Dibukanya tutup kendi itu, serta alangkah kagetnya si petani disaat mengetahui bahwasanya di dalam berisi begitu tidak sedikit kepingan emas.
Pada mulanya hati petani miskin ini berteriak girang, akan tetapi sesudah beberapa menit berpikir, ia lantas mengatakan: "Oh aku memang ingin sekali menjadi kaya. Tapi aku telah meminta agar harta itu muncul di gubuk kecilku, akan tetapi aku justru menemukannya di ladang ini. Oleh karenanya aku takkan mengambil kendi ini berisi emas. Kendi ini tidak ditakdirkan untukku."
Lalu petani itu pun meninggalkan kendi di tempat ia menemukannya serta kembali berjalan pulang. Sesampainya di rumah ia pun bercerita penemuannya kepada istrinya. Istrinya pun marah besar atas kebodohan sang suami meninggalkan harta itu di ladang. Serta disaat si petani tidur, istrinya pun pergi ke rumah tetangga serta mengatakan segalanya. "suami saya yang begitu bodohnya justru meninggalkan harta itu di ladang dan bukan membawanya pulang. Pergi dan ambillah harta itu untukmu dan bagilah denganku."
Tetangga itu pun Amat senang yang dengannya saran ini, serta tidak menunggu lama ia pun menuju ke tempat yng dimaksud oleh istri petani. Disibaknya semak-semak belukar, serta ia memanglah menemukan kendi itu masih berada disana. Diangkatnya serta ditengoknya ke dalam kendi itu. Akan tetapi alangkah panik serta marahnya ia disaat melihat bahwasanya kendi itu sebenarnya tak berisikan kepingan emas semisal yng diceritakan oleh istri petani melainkan penuh yang dengannya ular berbisa.
"Perempuan licik. Dia pasti hendak menjebakku. Dia berharap aku memasukkan tanganku ke dalam hingga aku digigit dan mati keracunan oleh bisa ular." pikirnya marah.
Jadi iapun kembali menutup kendi itu serta membawanya pulang. Serta pada era tengah malam tiba, yang dengannya diam-diam dia mendatangi rumah petani miskin tetangganya. Dia melihat sebuah jendela yng terbuka. Yang dengannya sigap dipanjatinya. Dikeluarkannya ular-ular berbisa itu dari dalam kendi, serta iapun kembali pulang.
Disaat fajar tiba, petani miskin yng pertama kali menemukan kendi yang telah di sebutkan, bangun bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawali hari. Disaat ia berjalan ke dapur bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengambil segelas air, dilihatnya setumpuk koin emas berhamburan di bawah jendela rumahnya. Dalam hati ia mengucap rasa syukur sembari mengatakan: "Akhirnya aku bisa menerima kekayaan ini, mengetahui bahwa mereka pasti ditujukan untukku, karena mereka muncul di rumahku sendiri, seperti yang aku harapkan!"
***
Pelajaran apa yng bisa kita petik dari cerita dongeng diatas?
Tentu saja bukan ihwal mimpi si petani dimana harta itu tiba-tiba akan datang yang dengannya sendirinya.
Namun pelajaran ihwal bagaimana kita ini kita-kita haruslah pandai-pandai dalam melihat serta mencermati sebuah peluang yng ada. Akan tetapi telaahlah era kita mengambil peluang itu sendiri, jangan hingga apa yng kita ambil itu adalah hak milik orang lain. Semisal misalnya si petani miskin yng menolak mengambil kendi berisi emas era ia menemukannya di ladang. Dia bisa melihat itu memanglah adalah sebuah peluang, namun dia terasa peluang itu memanglah belum diperuntukkan untuk-nya. Dia menemukan emas itu di ladangnya, mampu saja emas itu milik orang lain.
Memanglah ada sebuah pepatah 'siapa cepat dia yng bisa', namun apakah kamu mampu hidup bahagia yang dengannya bersenang-senang di atas derita orang lain?
Akan tetapi pada era peluang itu sudah datang, serta kamu yakin peluang itu memanglah diperuntukkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kamu, maka jangan tunggu lagi. Segera raihlah peluang itu.
Oleh karenanya, selalu bukalah mata kamu. Tengoklah sekeliling kamu, peluang itu mungkin kini ada di depan kamu cuma saja kamu tidak lebih melihatnya. Sumber : http://kisahinspirasi27.blogspot.co.id/2013/01/jiwa-besar-petani-miskin.html Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Jiwa Besar Seorang Petani Miskin - Kisah Inspiratif

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Jiwa Besar Seorang Petani Miskin - Kisah Inspiratif