Aneka Manfaat dari Si Penyebar Bau (Jengkol)

- Desember 31, 2016

Aneka Manfaat dari Si Penyebar Bau (Jengkol)

 
. .


Aneka Manfaat dari Si Penyebar Bau.
Pohonnya rindang serta memberikan keteduhan. Disaat besar, tingginya bisa mencapai 25 meter serta diameter batang sampai-sampai 40 sentimeter. Batangnya tak berbanir serta tumbuh tegak lurus. Terhitung dari muka tanah sampai-sampai tiga meter ke atas, tak ada percabangan.
Ciri khas pohon jengkol pun bisa dilihat dari warna daun yng berwarna merah ungu. Serta, “sewaktu berbunga, pohon itu terlihat semakin cantik. Karena rindang, jengkol juga cocok sebagai tanaman peneduh tepi jalan,” kata Dr Ismayadi Samsoedin, ahli tanaman serta hutan kota dari Badan Penelitian Pengembangan Kehutanan, Kementrian Kehutanan.
Jengkol merupakan tanaman asli Indonesia yng pun menyebar ke negara di wilayah ASEAN, semisal Malaysia, Thailand, Laos, Burma, serta Filipina. Tanaman ini tumbuh di wilayah dataran rendah sampai-sampai ketinggian 1.000 meter pada banyak sekali tipe tanah.
Pendapat dari Ismayadi, jengkol yng masih satu keluarga yang dengannya sengon (yng terkenal menjdai tanaman kayu yng baik) salah satunya tanaman yang dengannya pertumbuhan yng cepat. Dalam satu tahun, tumbuhan asli Indonesia ini bisa tiga kali berbunga yng lantas menjadi buah.
“Selain itu, kawan-kawan dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) bilang khasiat jengkol ini begitu banyak. Dan sekarang diminati orang,” tambah Ismayadi. Jengkol telah tidak sedikit diketahui mempunyai beragam khasiat yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebugaran atau kesehatan kita. Buah jengkol memiliki kandungan unsur Kalium yng tinggi serta bermanfaat dalam melindungi fungsi jantung. Daunnya bisa dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk obat diabetes sesudah direbus yang dengannya air serta lantas diminum.
Bagi sebagian masyarakat yng bermukim di wilayah barat Tanah Jawa, jering—begitu tanaman ini disebut warga—jengkol menjadi “kawan nasi” yng berusaha mendatangkan terbitnya liur.
“Jengkol masih muda sekali paling enak dilalap. Kira-kira umur dua bulan lah. Buahnya dikupas dan diambil dalamnya. Buah itu dicolek dengan sambal terasi yang dicampur dengan ikan teri. Sedap betul itu,” Ismayadi menjelaskan kebiasaan warga era menikmati jengkol sembari terkekeh.
Jengkol yng beredar di pasar-pasar tradisional sebetulnya telah berumur tua. “Namanya, sepi,” kata Ismayadi. Sesudah menjadi buah serta berusia tiga bulan di pohon, jengkol lantas di panen. Buah yng telah dikupas disimpan dalam tanah selama dua minggu. Disaat buah telah akan menjadi kecambah, jengkol itu diambil serta dijual di pasar. “Buah jengkol inilah yang dijadikan semur di dalam rumah makan Padang,” ujar penulis buku bertajuk “Hutan Kota dan Keanekaragaman Jenis Pohon di Jabodetabek.” (bersama Tarsoen Waryono).
Jengkol pun telah dikenal sejak masa penjejahan Belanda. Penjajah Belanda telah mengetahui keberadaan tamanan yng menghasilkan buah menjdai bahan dasar masakan. Akan tetapi, “mereka tidak menyukai baunya,” ujar Ismayadi, tertawa. Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Aneka Manfaat dari Si Penyebar Bau (Jengkol)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Aneka Manfaat dari Si Penyebar Bau (Jengkol)