Kurangi Impor Wahai Penguasa, Biarkan Kami Petani Sejahtera! (Share Ya Jika Setuju)

- Maret 19, 2017

Kurangi Impor Wahai Penguasa, Biarkan Kami Petani Sejahtera! (Share Ya Jika Setuju)

 
. . Petani bawang merah di sejumlah daerah dikabarkan sedang menikmati kenaikan harga. Orang-orang yng umumnya menjual bawang merah antara 18 ribu rupiah sampai-sampai 20 ribu rupiah per kilogram, era ini mampu mencapai 24 ribu rupiah sampai-sampai 28 ribu rupiah per kilogram. Membaiknya harga bawang merah di pasaran ini tak lepas dari perhatian pemerintah kepada petani. Melalui penerapan manajemen pola tanam ke petani, kini produksi bawang menjadi terjaga keberlangsungannya. Pola tanam ini simpel, yaitu sesudah panen, petani dianjurkan segera menanam kembali. Jadi tidak ada jeda. Yang dengannya mengatur pola tanam, bawang yng ditanam pada November 2015 akan panen pada Januari 2016. Begitu pun, disaat tanam pada Desember 2015 akan panen pada Februari 2016. Kalau tanam pada Januari akan panen pada Maret 2016. Begitu pun bagi atau bisa juga dikatakan untuk persiapan lebaran tahun ini, kita telah meminta petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan persiapan tanam pada Mei mendatang. Kalkulasi pemerintah, produksi bawang selama Februari-Maret cukup aman bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Guna merangsang petani menanam bawang sesuai manajemen pola tanam yng telah dicanangkan, pemerintah pun memberikan stimulus kepada petani berupa bantuan sarana serta prasarana produksi sebesar 38 juta rupiah per hektare. Bentuk bantuan yng diberikan ke petani berupa paket sesuai permintaan setiap kelompok petani. Paket ini berbentuk benih serta pupuk. Ya, selama pemerintah dekat yang dengannya petani tak akan ada masalah yang dengannya produksi dalam negeri. Ini pengertiannya, swasembada pangan mampu tercapai andai kesejahteraan serta perlindungan petani serta pemenuhan hak-hak petani terpenuhi. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu pemerintah Perlu menaikan skala bisnis petani penghasil pangan yang dengannya redistribusi tanah kepada petani-petani kecil menjdai produsen pangan serta memberikan perlindungan lahan pangan berkelanjutan. Selain itu, pemerintah pun Perlu memperkuat organisasi petani serta ataupun koperasi-koperasi petani dalam rangka memperkuat system tataniaga pangan di tingkat desa, kabupaten, serta nasional. Lebih dari itu, pemerintah Perlu mempercepat penetapan badan bangan serta ataupun badan otoritas pangan sebagaimana mandat UU No. 18/2012 wacana pangan. Terkait pupuk, pemerintah Perlu memindahkan subsidi pupuk menjadi subsidi langsung kepada petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperkuat kemandirian petani atas kebutuhan pupuk, serta mekanismenya di didasarkan kepada musyawarah petani. Pemerintah pun Perlu membangun system tataniaga pangan serta distribusi pangan yng menjaga petani pangan serta mempersempit disparitas/kesenjangan harga pangan di tingkat petani serta konsumen. Pemerintah wajib memperkuat petani melalui pemberdayaan kelompok tani, koperasi petani maupun organisasi petani bentuk lain-lainnya. Pemerintah wajib menolak impor pangan serta mengurangi ketergantungan pangan impor lantaran merugikan petani pangan di Indonesia. Pemerintah pun Perlu membangun lembaga pembiayaan petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperkuat akses modal bagi petani serta koperasi petani. Terpenting lagi, pemerintah Perlu senantiasa mendorong pemberlakuan suatu system pengembangan pertanian yng berkeadilan lebih-lebih bagi petani kecil yng selama ini berada di rantai ketidakadilan. Nah, guna melindungi semangat petani itu, pemerintah mesti menghindari upaya-upaya penanggulangan kekurangan pasokan di dalam negeri melalui pendekatan impor. Pengertiannya, jangan lagi ada wacana impor pangan. Karena, sekali pemerintah menyebut kata impor maka yng menikmati merupakan para pemburu rente. Malah, andai pemerintah lantas membuka impor, harga pangan lokal akan turun, yng lantas menjatuhkan semangat petani bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanam pangan. Pemerintah Perlu komit tak impor agar bisa petani semangat menaikan produksinya. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun Perlu mendampingi petani agar tak kalah yang dengannya desakan importir pangan. DPR pun Perlu berani mengatakan tak bagi atau bisa juga dikatakan untuk impor pangan yng telah pasti merusak tatanan pertanian nasional. Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Kurangi Impor Wahai Penguasa, Biarkan Kami Petani Sejahtera! (Share Ya Jika Setuju)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kurangi Impor Wahai Penguasa, Biarkan Kami Petani Sejahtera! (Share Ya Jika Setuju)