Jerit Tangis Petani, Tengkulak Bersorak – Begini Nasib Petani Kita Tetap Miskin

- Maret 08, 2017

Jerit Tangis Petani, Tengkulak Bersorak – Begini Nasib Petani Kita Tetap Miskin

 
. . Cerita ihwal Tengkulak dalam media merupakan hal yng biasa, menjdai satu bagiam bisnis mata pencaharian, membuat harga barang suka-suka hatinya, naluri tidak lagi ada, berfikir biaya serta beban para petani, cerita ini makin mengiris hati dalam sebuah perjalan bersama orang asing itu. Ditengah perjalanan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjumpai sosok yng akrab denganku, beragam cerita menemani perjalanan kami, diawali yang dengannya beberapa pertanyaan yng orang-orang lihat yng memanglah telah menjadi lintasan perjalananku, kebanggaan terhadap keindahan alam serta kejernihan air yng pernah sempet orang-orang cicipi, membuat aku kembali bangga terhadap tanah kelahiran ku. Perjalanan berlalu sampai-sampai mengantar niat orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk membeli gula aren, Ku bilang “harganya hanya 25 ribu”, orang asing ini heran sambil mengatakan “kok di Hotel 40 ribu”. keheranan ini dia yng membuat aku terus berfikir lalu bertanya kembali apa yng salah,lewat diskusi singkat aku simbulkan. Dia heran barang yng di prodoksi yang dengannya susah payah, mengapa cuma di hargai semurah itu, sementara di tempat lain yang dengannya barang yng percis barang itu mampu tidak murah naik dua kali lipat dari harga prodoksi, dia heran yang dengannya sistim harga barang di negara kami, pantasan saja kemiskinan terus meningkat walao pendapatan negara ini di hitung meningkat. Ini cuma sebuah kejadian kecil yng kulihat, lebih membuat yakin diri ku kalao negara apa lagi pemerintah di daerahku tak mampu memberi jaminan keadilan sosial secara merata serta adil. Pembangunan cuma sebuah proyek bagi atau bisa juga dikatakan untuk segelintir golongan, sementara petani cuma sebuah alat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengorek kas negara. Andai petani merupakan hajat hidup rakyat daerah ini, mengapa harga barang tak mampu di atur serta di pastikan kalao petanilah yng paling layak bisa keuntungan lebih besar dibanding tengkulak. semisal saja pemerintah yang dengannya kekuatan yng ada mau memastikan harga di setiap tingkatan, pemerintah Perlu kalkulasikan harga setiap hasil bumi sehari-hari sesuai kondisi pasar dari ibu kota blangkejeren hinga ke polosok desa menjdai sentral prodoksi pertanian, pemerintah Perlu pastikan setiap warganya, para petani mengetahui harga barang orang-orang, agar bisa petani tidak lagi di bodohi oleh tengkulak. Mustahil ini cuma mimpi ku menjdai seorang anak petani, harga BBM yng kini telah di atur, namun cuma bagi atau bisa juga dikatakan untuk di langar serta di biarkan, BBM yng kini jadi kebutuhan mutlak mampu di permainkan, harga yng berbeda di setiap eceren tetap ada, binsin di jual bebas terus di biarkan, apa lagi bagi atau bisa juga dikatakan untuk jaminan hasil tani kedua orang tua ku. Para eletnya terus setudy banding agar petanj negeri ini mampu makmur, akan tetapi tujuan tamasa menjadi yng utama, seorang elet politik pergi kenegara inggris study banding ihwal pertanian lalu bercerita kepada seorang kolongmerat di Gayo Lues yng bertani menjadi kesenangannya, “di Inggris petaninya seperti kamu paling bodoh, setiap petani mampu merekayasa genetika dan pengolahan pupuk, kalao di gayo lues petaninya bodoh mana mungkin bisa kita samakan”. semisal itulah cerita yng di bawa mengatakan bodoh, lalu membodohi petani yang dengannya beragam bantuan, bibit coklat, karet dan juga lain-lainya, membuat kelompok tani sembarangan serta asal-asalan, sampai-sampai sasaran bantuan cuma sebuah pormalintas sayrat admisterasi RAPBK jadi ABPK negeri ini. Ini cuma mimpi menjdai anak petani, Adakah kelompok tani yng betul di bina terakomodir segala kebutuhan sesuai sepesipikasi petani yang telah di sebutkan, aku petani coklat maka berikanlah aku bibit coklat, seluruh kebutuhan agar coklat ku mampu tumbuh serta meningkat prodoksi, mengapa aku di berikan bibit karet lengkap yang dengannya beberapa biaya perawatan, mungkin cuma aku yng anda kenal menjadikan cuma aku yng mampu menyentuhmu elet yng ada di pemerintahan. Sebuah sesuatu yang di sembunyikan umum cuma kelompok serta golongan tertentu mampu menyentuh pemerintah di negeri ini, walaopum aspirasi yng benar datang Perlu melewati tinkatan “tengkulak” yng cuma ingin uang tampa berusaha susah payah bekerja keras membating tulang. Rasa kagum ku kepada negeri kelahiran ini tidak pernah surut apalagi era orang asing itu mengucapkan perpisahan “saya kira saya akan kemari karna negeri mu ini begitu cantik dan indah, pasti saya tunggu kehadiran anda”, namun tetap membuat aku heran kepada seluruh elet politik serta pemerintah negeri ku ini mengurus yang dengannya cara asal-asalan, negeri ini memelihara tengkulak, alat negeri menjadi tengkulak, intansi pemerintah menjadi tengkulak. Apakah anda sekalian para tengkulak tak memiliki hati, menjadikan rasa membagikan apalagi memberikan hak ataupun bantuan pada kaum petani yng melarat merupakan sebuah keharusan, hak petani mengetahui harga pasar secara pasti, hak petani mengetahui cara mengunakan pupuk yang dengannya baik, bantuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk petani ilmu cara merekayasa genetik bagi atau bisa juga dikatakan untuk orang-orang coba. Pembuatan lahan produksi sere wanggi di buka secara luas, lalu siapa yng menjadi pemiliknya, cuma kaum elet serta pejabat, orang-orang merupakan penguasa lahan itu, orang-orang punya modal, orang-orang punya kekuatan akses bagi atau bisa juga dikatakan untuk menguasai seluruh bantuan dari pemerintah, sementara anda petani desa cuma mendapatkan tidak banyak perhatian pelengkap admistrasi penyelengara negeri ini. Sumber : Baranewsaceh.co Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Jerit Tangis Petani, Tengkulak Bersorak – Begini Nasib Petani Kita Tetap Miskin

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Jerit Tangis Petani, Tengkulak Bersorak – Begini Nasib Petani Kita Tetap Miskin