Waspadai Bahaya Tepung Terigu Bagi Kesehatan
Waspadai Bahaya Tepung Terigu Bagi Kesehatan | Referensi terbaru di 2017 via web Cara Menanam. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Cara Menanam. Artikel ini di beri judul Waspadai Bahaya Tepung Terigu Bagi Kesehatan. Konten ini untuk anda pembaca setia https://caramenanamkebun.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Waspadai Bahaya Tepung Terigu Bagi Kesehatan terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Cara Menanam dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Cara Menanam di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Waspadai Bahaya Tepung Terigu Bagi Kesehatan di bawah ini dari situs web Cara Menanam.
. .
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengantisipasi mungkin timbulnya penyakit akibat penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) yng tidak lebih bijaksana, Badan Pengawas Obat serta Makanan RI (BPOM RI) tak menyarankan Benzoil Peroksida menjdai pemutih tepung terigu.
Dalam proses produksi tepung terigu, sesudah gandum digiling menjadi tepung terigu sebetulnya, tidaklah serta-merta berwarna putih akan tetapi agak kekuningan serta tidak lebih elastis. Terigu semacam ini tidak lebih disukai sebagian besar konsumen lantaran bila dijadikan adonan roti tak bisa mengembang yang dengannya baik.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan terigu yng putih alami yang dengannya mutu yng baik, terigu Perlu dibiarkan (diperam) selama lebih tidak lebih 4 hingga 6 minggu. Selama masa pemeraman yang telah di sebutkan, bahan-bahan yng memicu sifat lekat serta pun pigmen karotenoid akan teroksidasi menjadikan akan diperoleh tepung terigu yng berwarna putih yang dengannya daya kembang yng baik.
Proses pemeraman ini oleh sebagian produsen terigu dianggap tak praktis lantaran memerlukan waktu, menjadikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempercepat proses yang telah di sebutkan umumnya orang-orang menambahkan zat pemutih yakni Benzoil Peroksida (BP). Yang dengannya mencampur bahan kimia BP ke dalam terigu, warnanya akan dilunturkan menjadi lebih putih dalam waktu yng singkat.
Akan tetapi sebetulnya penggunaan bahan kimia BP ini cukup beresiko lantaran mampu menimbulkan serta memicu aneka macam penyakit, srhingga tak layak dipakai menjdai bahan tambahan pangan.
Di indonesia memanglah tak secara eksplisit diatur mengenai penggunaan Benzoil Peroksida, akan tetapi dalam surat yng dikeluarkan BPOM RI, terperinci tercantum bahwasanya penggunaan Benzoil Peroksida tak di rekomendasikan menjdai bahan tambahan pangan perlakuan tepung, lantaran tiga alasan, pertama; Benzoil Peroksida adalah senyawa reaktif serta gampang mengalami penguraian; kedua, studi klinis memperlihatkan bahwasanya Benzoil Peroksida bisa memicu iritasi pada kulit serta adalah sensitizing agent; serta ketiga bahwasanya tepung terigu yng ditambahkan Benzoil Peroksida bisa mengurangi nilai nutrisinya, semisal berkurangnya kandungan protein maupun karbohidrat.
Proses pemutihan terigu di lakukan yang dengannya cara mencampurkan terigu yang dengannya bahan kimia Benzoil Peroksida ini, dalam tempo yng singkat malah tidak lebih dari 1 jam, seluruh terigu yang telah di sebutkan akan berganti menjadi lebih putih.
Selain memutihkan, Benzoil Peroksida pun bereaksi yang dengannya terigu yng akan memberi pengaruh kandungan protein gluten serta menghasilkan sebagian nutrisi dalam terigu berkurang. Itulah sebabnya kutu/ serangga pun tidak lebih menggemari terigu berpemutih, lantaran bahan kimia ini akan terus berada di dalam terigu putih ini selama dipasarkan hingga dikonsumsi.
Percis yang dengannya bahan-bahan kimia lain, secara umum efek Benzoil Peroksida memanglah tak langsung terasa. Akan tetapi dalam kurun waktu yng cukup lama, akibat negatifnya akan makin terasa.
Oleh lantaran itu butuh hati-hati serta bijaksana dalam memilih bahan-bahan pangan, lantaran denan aneka macam alasan kini tidak sedikit dijumpai bahan pangan yng diputihkan yang dengannya tambahan ini.
Genakan produk bahan pangan yng benar-benar mempunyai kualitas serta aman bagi kebugaran atau kesehatan.
Bahaya Makanan Yng Terbuat Dari Terigu Andai Suka makan roti, cake, kue-kue, mi, pasta, serta makanan lain terbuat dari bahan utama terigu. Seluruh bahan makanan yang telah di sebutkan memiliki kandungan zat reaktif yng disebut gluten. Gluten merupakan suatu protein, zat mirip lem yng menyatukan bulir-bulir gandum serta padi-padian tertentu. (Gluten pun melekat di dinding usus semisal lem.) Sensitivitas gluten bisa muncul menjdai gejala ringan semisal kembung, rasa tak enak di perut, serta pilek, sampai-sampai gejala berat semisal sindrom iritasi usus, sakit kepala, migrain, nyeri sendi serta otot, asma, eksem, serta gangguan suasana hati. Mungkin pun timbul gangguan pencernaan yng serius, antara lain penyakit celiac sprue. Pada celiac, vilus (jonjot) usus halus rusak, menjadikan menghasilkan gangguan penyerapan nutrisi yng parah. Hal ini lantas memicu melemahnya system kekebalan tubuh, penurunan berat badan, diare, lesu kronis. Beberapa gangguan kebugaran atau kesehatan akibat gangguan system metabolisme, semisal lupus, autisme, ADHD, pun diduga akibat asupan tinggi gluten. Sensitivitas gluten tampaknya makin tidak sedikit dijumpai , lantaran makin tidak sedikit orang "tercemari" oleh bahan makanan serta makanan olahan dari terigu yng sudah diubah, dimurnikan, serta direduksi secara kimiawi. Malah, pada orang tertentu, jumlah tidak banyak saja terasup gluten telah memicu reaksi. Alergi gluten memanglah bisa dideteksi melalui tes alergi, akan tetapi sensitivitas terhadap gluten sulit dideteksi yang dengannya pemeriksaan biasa. Walaupun dokter bisa melakukan uji antibodi alergi ataupun biopsi usus, cara paling gampang serta paling tak invasif merupakan menyingkirkan seluruh makanan serta produk makanan terbuat dari bahan utama terigu/gandum maupun yng mempergunakan campuran terigu/gandum. Menggantinya yang dengannya bahan tepung tanpa gluten, semisal tepung beras, tepung jagung, tepung kedelai, dll." Kebiasaan makan makanan terbuat dari terigu memberatkan fungsi cerna. Untuk "menangani" gluten, kandungan protein utama dalam terigu yang sulit dicerna, tubuh kita memerlukan waktu 3 kali siklus metabolisme, bisa lebih lama - tergantung berapa banyak dan berapa rajin kita makan makanan terbuat dari terigu. Artinya, gluten dari roti, cake, kue kering, mi, spageti atau jenis pasta lain, yang kita makan pada hari ini, baru dapat terbuang setelah selang 3 hari ke depan. Apa yang terjadi jika kita setiap hari rajin menghabiskan makanan terbuat dari terigu? Sebisanya singkirkan tepung terigu dalam pembuatan makanan yang bisa sepenuhnya tidak menggunakan terigu. Misalnya, gunakan tepung beras untuk makanan gorengan (adonan pelapis pisang/ubi/tempe goreng, rempeyek, dll). Agar adonan tepung beras menjadi lebih rapuh dan renyah setelah digoreng, tambahkan "bahan pelembut" alami ke dalam adonan, a.l. santan, kuning telur. Andai enggan mempergunakan santan serta kuning telur, campurkan tepung maizena, tepung sagu/kanji, ataupun tepung singkong. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk penyuka makanan berbahan utama terigu (mi, pasta, roti, bakpau, donat, cake, dll): Andai masih belum mampu berpisah dari terigu, ubah sebagian terigu yang dengannya bahan non-terigu. Campuran alternatif terigu mampu mempergunakan tepung non-terigu, semisal tepung beras putih/merah/hitam, tepung ketan putih/hitam (sebagian reference menyebutkan tepung ketan masih memiliki kandungan gluten, namun dalam jumlah dibatasi), tepung kentang, tepung singkong, tepung jagung, tepung kacang merah/kacang tolo/kacang hijau/kedelai. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk campuran non-tepung, genakan kentang kukus lumat, ubi jalar kukus lumat, singkong kukus lumat, jagung muda lumat (dikukus dulu maupun tanpa dikukus - keduanya memberikan efek citarasa khas berbeda) Beranikan diri serta gali kreativitas bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat makanan dari bahan utama terigu yang dengannya tepung non-terigu. Tentu saja bagi atau bisa juga dikatakan untuk ini diharapkan spirit hidup sehat-alami yng tinggi, lantaran kita akan makan makanan yang dengannya tekstur serta citarasa berbeda dari yng telah terekam dalam otak kita. Semisal: roti dari tepung jagung (bukan tepung maizena ya), mi serta pasta tepung beras/tepung jagung, cake tepung ketan, lapis legit tepung singkong, kue kering tepung sagu/kanji. Selain itu, daripada asyik yang dengannya cake-kue Barat bahan utama tepung terigu, saat ini saatnya menikmati kue-kue tradisional tanpa terigu, semisal kue lapis, kue talam, kue ku, kue bugis, dll. Mudah-mudahan Memberikan manfaat Sumber : https://www.linkedin.com/pulse/bahaya-makanan-dari-terigu-nurhayati-al-amini
Sponsored Links loading... Loading... .
Source Articles & Image :
petanitop.blogspot.com
Seputar Waspadai Bahaya Tepung Terigu Bagi Kesehatan
Terima kasih telah membaca Waspadai Bahaya Tepung Terigu Bagi Kesehatan. Semoga pos dari situs web Cara Menanam berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Cara Menanam. Silakan berbagi ulasan Waspadai Bahaya Tepung Terigu Bagi Kesehatan tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Cara Menanam melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Cara Menanam untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Waspadai Bahaya Tepung Terigu Bagi Kesehatan yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Cara Menanam di bawah. Demikan dan sekian tentang Waspadai Bahaya Tepung Terigu Bagi Kesehatan. Dan Assalamualaikum pembaca Cara Menanam.