Wah Hebatt, Pemuda ini dengan Modal 400 Ribu, Kini Omset Bisnis Jahe Merahnya Mencapai 10 Jutaan Perbulan – Kisah Inspirasi
Wah Hebatt, Pemuda ini dengan Modal 400 Ribu, Kini Omset Bisnis Jahe Merahnya Mencapai 10 Jutaan Perbulan – Kisah Inspirasi | Referensi terbaru di 2017 via web Cara Menanam. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Cara Menanam. Artikel ini di beri judul Wah Hebatt, Pemuda ini dengan Modal 400 Ribu, Kini Omset Bisnis Jahe Merahnya Mencapai 10 Jutaan Perbulan – Kisah Inspirasi. Konten ini untuk anda pembaca setia https://caramenanamkebun.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Wah Hebatt, Pemuda ini dengan Modal 400 Ribu, Kini Omset Bisnis Jahe Merahnya Mencapai 10 Jutaan Perbulan – Kisah Inspirasi terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Cara Menanam dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Cara Menanam di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Wah Hebatt, Pemuda ini dengan Modal 400 Ribu, Kini Omset Bisnis Jahe Merahnya Mencapai 10 Jutaan Perbulan – Kisah Inspirasi di bawah ini dari situs web Cara Menanam.. . Wahyu Widodo, seorang putra Sragen, Jawa Tengah yng kala itu berusia 19 tahun. Setamat dari sekolah umum menengah atas pada Juni 2014 silam, Wahyu lantas resmi terdaftar menjdai seorang pengangguran.
Sampai-sampai pada November 2014, Wahyu yng pada waktu itu masih menganggur, memperoleh sebuah ajakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengikuti pelatihan di perpustakaan daerah Kabupaten Sragen. Wahyu menjadi peserta bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengenalan internet di sebuah perpustakaan yng disponsori oleh sebuah Perusahaan Minuman Multinasional.
Seusai mengikuti pelatihan, tekad Wahyu menjadi makin bulat bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa menjadi seorang Pengusaha Bibit Jahe Merah.
Wahyu yng telah memperoleh tidak sedikit berita ihwal jahe merah dari pelatihan serta hobinya berselancar serta mencari imformasi di internet lantas mencari modal bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa segera mengawali usaha jahe merahnya.
“Saya meminta modal dari ibu dan bapak, tapi sempat ditolak,” kisah Wahyu.
Lantas ia pun berupaya meminta kepada kakaknya yng lantas diberilah ia uang modal sebesar Rp 200 ribu.
“ Pas tanggal 11 November ulang tahun saya, minta hadiah ulang tahun dari ibu Rp 200 ribu untuk tambahin modal,” kata Wahyu kepada wartawan, di Hotel Morrisey, Jakarta, Kamis, 17 September 2015.
Wahyu yng diundang ke dalam sebuah acara oleh sebuah perusahaan minuman terkenal skala internasional yang telah di sebutkan, akhirnya datang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan kesaksiannya ihwal kisah suksesnya menjdai seorang pengusaha merupakan sesudah ‘bersentuhan’ yang dengannya perpustakaan serta dunia internet.
Dari modal Rp 400 ribu itulah, Wahyu yng lahir dari keluarga petani berupaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangkan pembudidayaan bibit jahe merah.
Akan tetapi, sesudah sebulan berupaya, sebenarnya hasil nya gagal. wahyu pun pergi lagi ke perpustakaan daerah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencari berita lebih dalam ihwal seluk beluk serta ilmu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanam serta budidaya bibit jahe merah yng benar, salah satunya pun yang dengannya terus mencari berita tambahan yang dengannya browsing di internet.
Sesudah berupaya lagi bagi atau bisa juga dikatakan untuk ke dua kali, kini Wahyu mulai merasakan manisnya kesuksesan.
Sesudah jahe merah sudah siap jual, Wahyu pun berupaya memasarkan jahe merah hasil budidayanya itu secara online yang dengannya menampilkan foto-fotonya.
“Dulu saya punya Facebook, tapi tidak untuk jualan,” kata Wahyu.
Beberapa jam lantas, Wahyu sebenarnya langsung memperoleh pesanan dari Solo. Ia serta kakaknya pun bergegas mengantarkan pesanan jahe merah itu ke Solo yang dengannya sepeda motor.
“Itu hasil keringat pertama saya dapat pas malam-malam dan hujan,” kata Wahyu.
Memanglah dasar nasib yng lagi mujur, Keesokan harinya, ia pun mendapatkan pesanan lagi dari Purworejo.
“Bibit saya semai di kardus, saya ikat pakai kardus. Naik bus Sumber Kencono,” kata Wahyu yng era itu belum mengenal jasa pengiriman paket.
Nah dari dua pembeli bibit jahe merah itulah uang modalnya kembali. Wahyu lantas memasang iklan iklannya tiap minggu. Pesanan bibit jahe merah dari sejak Januari 2015 sampai-sampai saat ini telah mencapai pasar Pulau Jawa serta Sumatera.
“Omzet saya sampai Rp 10 juta per bulan,” kata Wahyu.
Wahyu yng semula tak mampu kuliah, saat ini telah mampu membiayai kuliah serta biaya kosnya sendiri pada jurusan Agribisnis di Universitas Muhamadiyah, Yogyakarta.
Kini, Ia malah bercita-cita menjadi eksportir Jahe gajah.
Direktur Perpuseru Erlyn Sulistyaningsih mengatakan timnya berkomitmen bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjadikan perpustakaan bukan sekedar pinjam buku serta membaca akan tetapi mentransformasinya menjdai pusat kegiatan masyarakat.
“Membuka peluang-peluang supaya masyarakat bisa mengubah dirinya,” kata Erlyn.
Pendapat dari Eryln, perpustakaan daerah di Kabupaten diberi fasilitas empat unit komputer, software software pendukung, serta jaringan internet yng bermitra yang dengannya pihak Telkom Indonesia.
Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk perpustakaan desa, diberikan bantuan 3 unit komputer.
Selain bantuan fasilitas, PerpuSeru pun mengadakan pelatihan pengoperasian serta pendayagunaan internet kepada staf perpustakaan di daerah.
Nah pembaca, demikianlah kutipan kisah berhasil wahyu yng dulunya seorang pengangguran yng kini sudah mampu membiayai kuliah serta hidupnya yang dengannya hasil bisnis agrobisnisnya yng omsetnya sudah mencapai puluhan juta rupiah yang dengannya cuma modal 400 ribu rupiah saja.
Kiranya kisah keberhasilan wahyu dalam usahanya menjadi seorang usahawan agribisnis yang telah di sebutkan mudah-mudahan dapatlah menambah semangat serta motivasi kamu dalam berjuang serta berusaha menjadikan kamu bisa mencapai keberhasilan dalam bidang bisnis yng sudah kamu pilih saat ini.
Oleh : MARTHA WARTA SILABAN
tempo. Sponsored Links loading... Loading... .
Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com
Sampai-sampai pada November 2014, Wahyu yng pada waktu itu masih menganggur, memperoleh sebuah ajakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengikuti pelatihan di perpustakaan daerah Kabupaten Sragen. Wahyu menjadi peserta bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengenalan internet di sebuah perpustakaan yng disponsori oleh sebuah Perusahaan Minuman Multinasional.
Seusai mengikuti pelatihan, tekad Wahyu menjadi makin bulat bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa menjadi seorang Pengusaha Bibit Jahe Merah.
Wahyu yng telah memperoleh tidak sedikit berita ihwal jahe merah dari pelatihan serta hobinya berselancar serta mencari imformasi di internet lantas mencari modal bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa segera mengawali usaha jahe merahnya.
“Saya meminta modal dari ibu dan bapak, tapi sempat ditolak,” kisah Wahyu.
Lantas ia pun berupaya meminta kepada kakaknya yng lantas diberilah ia uang modal sebesar Rp 200 ribu.
“ Pas tanggal 11 November ulang tahun saya, minta hadiah ulang tahun dari ibu Rp 200 ribu untuk tambahin modal,” kata Wahyu kepada wartawan, di Hotel Morrisey, Jakarta, Kamis, 17 September 2015.
Wahyu yng diundang ke dalam sebuah acara oleh sebuah perusahaan minuman terkenal skala internasional yang telah di sebutkan, akhirnya datang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan kesaksiannya ihwal kisah suksesnya menjdai seorang pengusaha merupakan sesudah ‘bersentuhan’ yang dengannya perpustakaan serta dunia internet.
Dari modal Rp 400 ribu itulah, Wahyu yng lahir dari keluarga petani berupaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengembangkan pembudidayaan bibit jahe merah.
Akan tetapi, sesudah sebulan berupaya, sebenarnya hasil nya gagal. wahyu pun pergi lagi ke perpustakaan daerah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencari berita lebih dalam ihwal seluk beluk serta ilmu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanam serta budidaya bibit jahe merah yng benar, salah satunya pun yang dengannya terus mencari berita tambahan yang dengannya browsing di internet.
Sesudah berupaya lagi bagi atau bisa juga dikatakan untuk ke dua kali, kini Wahyu mulai merasakan manisnya kesuksesan.
Sesudah jahe merah sudah siap jual, Wahyu pun berupaya memasarkan jahe merah hasil budidayanya itu secara online yang dengannya menampilkan foto-fotonya.
“Dulu saya punya Facebook, tapi tidak untuk jualan,” kata Wahyu.
Beberapa jam lantas, Wahyu sebenarnya langsung memperoleh pesanan dari Solo. Ia serta kakaknya pun bergegas mengantarkan pesanan jahe merah itu ke Solo yang dengannya sepeda motor.
“Itu hasil keringat pertama saya dapat pas malam-malam dan hujan,” kata Wahyu.
Memanglah dasar nasib yng lagi mujur, Keesokan harinya, ia pun mendapatkan pesanan lagi dari Purworejo.
“Bibit saya semai di kardus, saya ikat pakai kardus. Naik bus Sumber Kencono,” kata Wahyu yng era itu belum mengenal jasa pengiriman paket.
Nah dari dua pembeli bibit jahe merah itulah uang modalnya kembali. Wahyu lantas memasang iklan iklannya tiap minggu. Pesanan bibit jahe merah dari sejak Januari 2015 sampai-sampai saat ini telah mencapai pasar Pulau Jawa serta Sumatera.
“Omzet saya sampai Rp 10 juta per bulan,” kata Wahyu.
Wahyu yng semula tak mampu kuliah, saat ini telah mampu membiayai kuliah serta biaya kosnya sendiri pada jurusan Agribisnis di Universitas Muhamadiyah, Yogyakarta.
Kini, Ia malah bercita-cita menjadi eksportir Jahe gajah.
Direktur Perpuseru Erlyn Sulistyaningsih mengatakan timnya berkomitmen bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjadikan perpustakaan bukan sekedar pinjam buku serta membaca akan tetapi mentransformasinya menjdai pusat kegiatan masyarakat.
“Membuka peluang-peluang supaya masyarakat bisa mengubah dirinya,” kata Erlyn.
Pendapat dari Eryln, perpustakaan daerah di Kabupaten diberi fasilitas empat unit komputer, software software pendukung, serta jaringan internet yng bermitra yang dengannya pihak Telkom Indonesia.
Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk perpustakaan desa, diberikan bantuan 3 unit komputer.
Selain bantuan fasilitas, PerpuSeru pun mengadakan pelatihan pengoperasian serta pendayagunaan internet kepada staf perpustakaan di daerah.
Nah pembaca, demikianlah kutipan kisah berhasil wahyu yng dulunya seorang pengangguran yng kini sudah mampu membiayai kuliah serta hidupnya yang dengannya hasil bisnis agrobisnisnya yng omsetnya sudah mencapai puluhan juta rupiah yang dengannya cuma modal 400 ribu rupiah saja.
Kiranya kisah keberhasilan wahyu dalam usahanya menjadi seorang usahawan agribisnis yang telah di sebutkan mudah-mudahan dapatlah menambah semangat serta motivasi kamu dalam berjuang serta berusaha menjadikan kamu bisa mencapai keberhasilan dalam bidang bisnis yng sudah kamu pilih saat ini.
Oleh : MARTHA WARTA SILABAN
tempo. Sponsored Links loading... Loading... .
Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com
Seputar Wah Hebatt, Pemuda ini dengan Modal 400 Ribu, Kini Omset Bisnis Jahe Merahnya Mencapai 10 Jutaan Perbulan – Kisah Inspirasi
Terima kasih telah membaca Wah Hebatt, Pemuda ini dengan Modal 400 Ribu, Kini Omset Bisnis Jahe Merahnya Mencapai 10 Jutaan Perbulan – Kisah Inspirasi. Semoga pos dari situs web Cara Menanam berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Cara Menanam. Silakan berbagi ulasan Wah Hebatt, Pemuda ini dengan Modal 400 Ribu, Kini Omset Bisnis Jahe Merahnya Mencapai 10 Jutaan Perbulan – Kisah Inspirasi tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Cara Menanam melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Cara Menanam untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Wah Hebatt, Pemuda ini dengan Modal 400 Ribu, Kini Omset Bisnis Jahe Merahnya Mencapai 10 Jutaan Perbulan – Kisah Inspirasi yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Cara Menanam di bawah. Demikan dan sekian tentang Wah Hebatt, Pemuda ini dengan Modal 400 Ribu, Kini Omset Bisnis Jahe Merahnya Mencapai 10 Jutaan Perbulan – Kisah Inspirasi. Dan Assalamualaikum pembaca Cara Menanam.
Advertisement