Orang Bilang Tanah Kita Tanah Surga, Tongkat Kayu dan Batu Jadi Tanaman

- Februari 04, 2017

Orang Bilang Tanah Kita Tanah Surga, Tongkat Kayu dan Batu Jadi Tanaman

 
. . Bukan lautan cuma kolam susu Kail serta jala cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau jumpai Ikan serta udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah syurga Tongkat kayu serta batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah syurga Tongkah kayu serta batu jadi tanaman Lagu yng dinyanyikan group musik Koes Plus yang dengannya judul Kolam Susu sepertinya selalu memberikan insfirasi pada bangsa ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk selalu merenungkan tanah kekayaannya. Koes Plus di dalam liriknya mendendangkan kesuburan tanah Indonesia, tanah yng begitu subur bak tanah Surga. Tak ada yng salah yang dengannya lirik Kolam Susu, memanglah kenyataanya tanah Indonesia subur serta kaya akan alamnya “ Bukan lautan hanya kolam susu, Kail dan Jala cukup menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temu, ikan dan udang menghampiri dirimu” Mungkin di masa lagu itu diciptakan oleh Koes Plus, memanglah semisal itulah kondisi Indonesia. Tanahnya kaya, serta warga Indonesia mampu menikmatinya. Malah begitu kayanya, sampai-sampai ikan serta udang lah yng menghampiri kita, semuanya serba gampang lantaran memanglah begitulah gambaran kekayaan alam Indonesia. Namun, reff dari lirik lagu ini, sebenarnya membanting ataupun malah menghancurkan lirik yng sebelumnya ia dendangkan. Ini pandang-an saya yng baru, sesudah melihat fakta yng terlaksana era ini. “Orang bilang tanah kita tanah syurga// tongkat kayu dan batu jadi tanaman”
Mengapa saya bilang lirik ini menjadi pembanting bagi atau bisa juga dikatakan untuk lirik yng sebelumnya? Karena, sebenarnya kekayaan Indonesia ini lebih diketahui oleh orang lain. Indonesia terlambat menyadari alamnya ini Amat kaya. Karena telah ada orang lain (orang asing) yng lebih mengetahui serta sekalian mendahului mengeruknya. Kekayaan alam Indonesia ini sebenarnya tak dinikmati oleh rakyatnya. Bahasa kasarnya, kita menjadi budak di tanah sendiri. Belanda yng betah mengeruk Gold, harta, bangsa ini selama bertahun-tahun di tanah air adalah bukti kebenaran lirik lagu Koes Plus itu. “Orang bilang tanah kita tanah syurga.
Indonesia memanglah tanah surga, namun terperinci suasana surga itu bukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk rakyat Indonesia. Namun bagi atau bisa juga dikatakan untuk orang lain yng mengetahui kekayaan Indonesia. Yng tak tidak sedikit berfikir langsung mengeruknya dari bangsa ini. Menjadikan bagi rakyat Indonesia, tetap tak mampu merasakannya seluruhnya. Semisal diplesetkan oleh Harry Roesly : Orang bilang tanah kita tanah syurga// namun hasil buminya entah kemana
Lirik plesetan lagu Kolam Susu itu melengkapi fakta bahwasanya keindahan serta kekayaan Indonesia lebih dinikmati orang lain ketimbang rakyatnya sendiri, begitu pun fakta hokum yng terlaksana era ini. Mengapa hal itu mampu terlaksana? Harry Roesly melengkapi lirik : Negeri ini katanya negeri hukum// namun rakyat kecil yng selalu dihukum Penyanyi yng memplesetkan lagu Kolam Susu itu melihat hukum yng penuh ketimpangan, tak bedanya yang dengannya hukum di zaman penjajahan, cuma berlaku bagi atau bisa juga dikatakan untuk rakyat kecil. Apa bedanya kondisi hukum saat ini serta hukum yng berlaku di jaman penjajahan?. Bedanya cuma tipis, dulu pelaku hukum merupakan para penjajah, kini yng menjajah merupakan bangsa kita sendiri, Amat mengerikan, tak pantas serta sadis, Indonesia telah lama merdeka, namun hukum serta rasa keadilan telah menginjak martabat diri, hukum cuma berlaku pada sebagian besar rakyat kecil sampai-sampai tidak berdaya, sementara orang-orang yng bergelimpangan harta hukum hanyalah permainan yng mampu diperjual belikan, Sungguh ironi…....Rakyat kecil makin terlindas bin tertindas! Malah saking mengerikan serta tak pantasnya hukum di negeri ini, begitu pintarnya menjungkir balikkan fakta, peraturan, undang-undang sampai-sampai membuat mudah pihak asing menjarah, menikmati serta menguasai kekayaan Alam Indonesia, lagi-lagi sungguh ironi…. Demi menumpuk harta yng gak bakalan dibawa mati rela menjual martabat serta harga diri. Orang bilang tanah kita tanah syurga, seharusnya para petinggi lebih mikirin para petani agar tanah ladangnya tak terbengkalai, sebenarnya disanalah tertimbun harta yng tidak ternilai serta tidak akan pernah imbas walau diterpa krisis badai ekonomi yng melanda dunia era ini. Tidak sedikit para alumni lulusan perguruan tingggi dinegeri ini terasa jijik menginjakkan kaki dihamparan ladang petani, bisanya cuma mondar mandir yang dengannya gaya ekspresi dominan masa kini, tidak perduli orang tua jungkir balik membayar kulyah yang dengannya harga setinggi langit, alih alih bahkan jadi penganguran tak pernah mati, mau dibawa kemana Negeri ini?........ KATANYA !!!!! Sponsored Links loading... Loading... .

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Orang Bilang Tanah Kita Tanah Surga, Tongkat Kayu dan Batu Jadi Tanaman

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Orang Bilang Tanah Kita Tanah Surga, Tongkat Kayu dan Batu Jadi Tanaman