Peluang Usaha Pembuatan Pakan Ikan Murah

- Januari 28, 2017

Peluang Usaha Pembuatan Pakan Ikan Murah

 
Kebutuhan pakan ikan yng diharapkan oleh para pembudidaya ikan mencapai 100 ribu ton setiap bulan, itu pendapat dari data yng diperoleh dari asosiasi GPMT (Gabungan Pengusaha Makanan Ternak). Melihat besarnya kebutuhan pakan ikan yang telah di sebutkan, maka bisa diprediksi bahwasanya prospek bisnis pakan ikan Amat menjanjikan. Selama ini sebagian besar pemenuhan pakan ikan yang telah di sebutkan masih dibuat serta dipasok dari pabrik besar yng harganya makin hari terus melonjak. Sebut saja pakan ikan lele yang dengannya protein lebih dari 30% yng harganya mencapai Rp.10 ribu/kg. Begitu pun yang dengannya pakan ikan mas yang dengannya protein 25% harganya Rp.7 ribu/kg. Padahal kebutuhan pakan di satu bisnis budidaya ikan intensif semisal lele yang dengannya kolam beton ataupun terpal berukuran besar ataupun ikan mas di keramba jaring apung mencapai ratusan kilogram sehari-hari. Melihat besarnya kebutuhan pakan ikan serta mahalnya harga pakan ikan pabrikan membuat bisnis pembuatan pakan ikan curah skala industri rumahan dinilai cukup menjanjikan serta dijadikan menjdai solusi para petani ikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memotong biaya pakan yng terlalu tinggi. Bisnis pakan curah skala industri rumahan cukup prospektif, selama mampu memberi jaminan ketersediaan bahan baku lokal mempunyai kualitas secara berkesinambungan, menjadikan tak bergantung pada pakan pabrikan yng masih mempergunakan bahan pakan impor. Yang dengannya mempergunakan bahan baku lokal, tentu harga pakan mampu lebih murah.
Bahan Baku yng Gampang serta Murah Indonesia mempunyai sumber bahan baku pakan yng cukup melimpah, semisal jagung yng pernah sempet mencapai swasembada menjdai sumber energi dalam pakan ikan, dedak padi yng bisa diperoleh dari sisa penggilingan padi menjdai sumber serat, serta sumber protein yng mampu diperoleh dari gilingan ikan yng tidak sedikit diperoleh baik di darat maupun laut dan tepung singkong/tapioka yng gampang diperoleh menjdai pengikat pakan pada proses pembuatan pelet. Selain itu, tepung udang, tepung bekicot, tepung darah, tepung kedelai, tepung tulang, bungkil kelapa, ampas tahu, pun mampu dipakai menjdai bahan baku pakan. Bahan daun lamtoro, sampai-sampai sampah restoran serta keluarga pun mampu dipakai menjdai bahan campuran pakan. Adapun kisaran bahan baku pakan mulai Rp.2000 bagi atau bisa juga dikatakan untuk dedak sampai-sampai Rp.4.500 bagi atau bisa juga dikatakan untuk tepung ikan buatan sendiri dari ikan rucah (macam-macam jenis ikan yng tak layak jual). Selain bahan baku pakan yng cukup melimpah, perlengkapan yng dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memproduksi pakan ikan skala industri rumahan pun cukup simpel, semisal mesin penepung yng berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat tepung dari bahan baku yng belum berbentuk tepung, mesin pengaduk menjdai wadah pencampuran serta pengadukan agar seluruh bahan menyatu yang dengannya sempurna, mesin pencetak pelet, mesin pengering serta mesin jahit karung. Tidak ayal yang dengannya bahan baku lokal serta perlengkapan yng simpel, maklum andai modal yng diharapkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawali bisnis pembuatan pakan curah rumahan tidak lebih dari Rp.50 juta. Yang dengannya bahan baku lokal yng terjangkau, serta mesin yng sedrhana, tentu pekerjaan membuat pakan pun simpel. Cuma mempergunakan mesin pencetak pelet mampu menghasilkan sekitar satu ton pakan ikan setiap harinya. Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pencampuran di lakukan secara manual yang dengannya bantuan sekop serta alas plastik. Malah bagi pemula, pembuatan pakan mampu di lakukan mempergunakan mesin penggiling mie yng lantas dipotong-potong secara manual, akan tetapi bahan baku Perlu dicampur bahan pengikat lebih tidak sedikit baik berupa tepung tapioka maupun minyak. Dari serangkaian penjelasan yang telah di sebutkan, tak heran andai harga pakan industri rumahan mampu dijual yang dengannya harga Rp.4.500-5.000/kg.
Jenis Pakan Ada beberapa bentuk pakan yng mampu diproduksi baik pabrik pakan maupun industri skala rumahan. Pakan berupa tepung yng umumnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk pakan benih ikan, pelet (padatan tepung yng dibentuk silinder kecil), crumble (bentuk pelet yng dihancurkan kasar) utnuk pakan masa pembesaran. Ukuran pelet pun bervariasi mulai dari 3, 4, 5 mm. Sedangkan tipe pakan ada yng berupa moist (pasta) yng gampang dibentuk sewaktu diberikan pada ikan serta dry (kering). Akan tetapi dari beberapa jenis pakan, pelet dianggap paling pas bagi atau bisa juga dikatakan untuk pakan ikan paling efisien lantaran kemudahan dalam penyimpanan (stok) serta pemberiannya pada ikan. Kebutuhan terbanyak pakan ikan merupakan dalam bentuk pelet lantaran yng tepung cuma dipakai oleh benih yng jumlahnya Amat kecil dibandingkan ikan besar. Sementara itu, didasari densitasnya, pakan pelet ada yng terapung serta tenggelam. Pelet apung umumnya diberikan pada ikan yng responsif maupun bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya ikan intensif semisal lele serta ikan mas. Sedangkan pakan tenggelam cocok diberikan pada ikan yng tenag serta bukan budidaya intensif semisal udang windu serta gurame. Akan tetapi pelet apung dianggap paling efisien lantaran bisa diketahui jumlah pakan yng dikonsumsi ikan menjadikan mampu menaikan efisiensi pakan. Lantaran itu juga harga pelet apung umumnya lebih tidak murah dari pelet tenggelam.
Misal saja harga pakan pelet apung buatan pabrikan mulai dari Rp.6-9 ribu/kg sedangkan pakan tenggelam yng biasanya dibuat industri rumahan dijual Rp.4-5 ribu/kg. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan pelet apung diharapkan mesin truder (mesin pelet basah) serta bahan baku dipanaskan (steam) pada suhu 90 derajat, sedangkan pelet tenggelam cukup mempergunakan mesin pelet kering. Tingkat kebutuhan protein ikan tawar pada biasanya 26-30% sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk pakan ikan laut kadar protein yng dubutuhkan sekitar 47-53%. Sementara itu, tingkat efisiensi pakan yng diperoleh pakan skala rumahan sekitar 2:1, yaitu dari 2 kg pakan yng dikonsumsi akan menghasilkan 1 kg daging di akhir masa panen bagi atau bisa juga dikatakan untuk ikan mas serta 1 kg pakan yng diberikan pada ikan bawal akan menghasilkan daging 0,7 kg era panen (1:0,7). Sementara itu, tingkat efisiensi pakan pelet lele mampu mencapai tingkat efisiensi 1:1, yaitu dari 1 kg pakan yng diberikan akan menghasilkan 1kg daging era panen. Dasarnya memang setiap jenis ikan butuh nutrisi yng berbeda, demikian pun teknik pemeliharaan akan Amat memberi pengaruh pelet yng Perlu dipergunakan. Bila hal yang telah di sebutkan tak terpenuhi, akan sulit bagi pembudidaya memperoleh efisiensi yng baik. Nilai efisiensi pakan mampu tercapai andaikan kebutuhan protein ikan mampu tercukupi dari suplai pakan yng diberikan. Nah, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencari kebutuhan protein ikan mampu diketahui dari data yng dilangsir oleh National Research council (NRC), yaitu badan riset internasional yng merilis hasil penelitian pada publik wacana cara penghitungan kebutuhan nutrisi pakan ikan yng diperoleh dari perkalian persentase bahan baku yang dengannya kadar protein yng terkandung pada bahan baku yng lantas dijumlahkan. Selain itu, pengujian kadar protein pun mampu di lakukan melalui uji nutrisi pakan di laboratorium ilmu nutrisi.
Sumber : http://infobisnisukm.wordpress.com

Source Articles & Image : petanitop.blogspot.com

Seputar Peluang Usaha Pembuatan Pakan Ikan Murah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Peluang Usaha Pembuatan Pakan Ikan Murah