5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju apa sajakah itu ?
5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju apa sajakah itu ? | Referensi terbaru di 2017 via web Cara Menanam. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Cara Menanam. Artikel ini di beri judul 5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju apa sajakah itu ?. Konten ini untuk anda pembaca setia https://caramenanamkebun.blogspot.com/. Bagikan juga postingan 5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju apa sajakah itu ? terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Cara Menanam dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Cara Menanam di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai 5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju apa sajakah itu ? di bawah ini dari situs web Cara Menanam.Seputar 5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju apa sajakah itu ?
Terima kasih telah membaca 5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju apa sajakah itu ?. Semoga pos dari situs web Cara Menanam berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Cara Menanam. Silakan berbagi ulasan 5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju apa sajakah itu ? tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Cara Menanam melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Cara Menanam untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : 5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju apa sajakah itu ? yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Cara Menanam di bawah. Demikan dan sekian tentang 5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju apa sajakah itu ?. Dan Assalamualaikum pembaca Cara Menanam.
Advertisement
Di Jepang, pertanian benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Tata niaga pertanian Jepang sudah diatur sedemikian rupa, di antaranya merupakan masalah tumbuhan yng ditanam petani. Pendapat dari Rahmat, apa yng ditanam telah diatur sesuai yang dengannya permintaan pasar. Tidak ada petani yng ngeyel ingin bertani suka-suka orang-orang. "Jadi nggak ada ceritanya petani sana kebingungan menjual produk pertanian seperti di Indonesia," terangnya. 2. Harga produk pertanian yng terkontrol
Tidak cuma masalah apa yng ditanam, pemerintah pun turut campur tangan terhadap harga produk pertanian. Pengaturan itu di lakukan oleh bagian pemerintah semacam Dinas Pertanian di Indonesia. Kebanykan hasil pertanian dibeli oleh pemerintah menjadikan pemerintah mampu mengendalikan harga yng layak. Meski begitu, ada pun pihak swasta yng membeli hasil pertanian di sana. "Tapi pihak swasta tidak akan membeli hasil pertanian di bawah harga pemerintah, pasti di atasnya," ungkap Andre. Yang dengannya begitu, tidak ada istilah petani dirugikan lantaran dipermainkan tengkulak. 3. Lahan pertanian yng dimiliki tiap petani luas
Jangan hayalkan lahan pertanian di Jepang semisal di Indonesia yng tiap petani cuma mempunyai sepetak ataupun dua petak sawah. Di Jepang, seorang petani biasa memegang 7-10 hektare sawah. Sawah yng dimiliki satu keluarga di Jepang diwariskan yang dengannya cara tak dibagi-bagi semisal yng terlaksana di Indonesia. Setiap keluarga, cuma ada satu anak yng akan mewarisi lahan pertanian. Anak yng benar-benar ingin menjadi petani yng akan dipilih bagi atau bisa juga dikatakan untuk mewarisi lahan pertanian. Sedangkan anak lain-lainnya akan mendapatkan warisan dalam bentuk lain. Yang dengannya mempunyai lahan pertanian yng luas, pengaturan pertanian akan lebih gampang di lakukan. Penggunaan mesin-mesin dalam pertanian pun lebih gampang lantaran luasnya lahan. 4. Teknologi pertanian yng canggih
Kuatnya industri otomotif di Jepang pun berdampak pada pertanian. System pertanian di Jepang sudah mempergunakan teknologi yng canggih. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menanam, menyirami, sampai-sampai memanen, petani Jepang sudah dibantu yang dengannya mesin. Andai di Indonesia membajak sawah masih mempergunakan bajak tunggal, di Jepang membajak sudah mempergunakan bajak enam menjadikan 1-2 jam sudah selesai. 5. Etos kerja yng tinggi
Bertani di Jepang pun menerapkan jam kerja semisal bekerja di kantoran. Setiap petani di Jepang akan memunyai sejumlah karyawan yng membantu mengelola lahan pertanian seluas 7-10 ha. Jam kerjanya pun ditentukan. Kerja secara normal di lakukan selama delapan jam mulai dari pukul 02.00 dini hari. Istirahat yng di lakukan karyawan tak dihitung jam. "Istirahat sarapan itu tidak dihitung dalam delapan jam kerja," terang Rahmat. Maka delapan jam kerja umumnya mampu terpenuhi sampai-sampai pukul 12.00 siang. Sesudah itu orang-orang tak langsung pulang. Andai lembur, maka sesudah pukul 12.00 itu, orang-orang istirahat dua jam lantas dilanjutkan yang dengannya lembur sampai-sampai pukul 17.00 waktu setempat. "Kami hanya tidur sekitar empat jam per hari," tambah Andre. Itulah lima hal yng membuat pertanian di Jepang maju. Selain lima hal itu, tentunya masih tidak sedikit hal yng memberi pengaruh berkembangnya pertanian di Jepang. Nah, kira-kira kapan ya Indonesia mampu mempunyai system pertanian semisal Jepang?